PO Haryanto hingga saat ini hanya memiliki layanan kelas eksekutif. Ada alasan kuat mengapa pemilik hanya bermain di level tersebut.
Oleh Direktur Operasional PO Haryanto, Rian Mahendra, dijelaskan kenapa hanya ada kelas eksekutif di perusahaannya. Meski begitu, ia selalu mengikuti model terbaru baik dari sasis maupun karoseri.
"Aku cuma main di satu kelas, eksekutif. Kalau bodi busnya ngikutin lah. Ngikutin model terbaru," kata Rian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kalau untuk kelas pelayanannya kita pakai satu kelas eksekutif," dia menambahkan.
Apakah PO Haryanto tidak akan merambah ke kelas yang lain? Rian menganalogikan bahwa dirinya penjual warteg (warung Tegal) yang dagangannya tak mungkin ada sajian fast food.
"Pernah nggak tanya, kenapa penjual warteg enggak jualan pizza saja. Karena kita sudah punya market sendiri," dia menegaskan.
"Sama-sama jualan makanan tapi aku rasa aku lebih suka jualan yang seperti itu. Jadi siapapun bisa beli, siapapun bisa merasakan, siapapun bisa menikmati dengan harga yang tak terlalu membebani mereka," kata dia.
Lebih lanjut, Rian menjabarkan bahwa pelayanan yang tinggi akan sangat berpengaruh pada harga tiket. Contoh, tiket bus sleeper atau lainnya bisa 50% lebih mahal.
"Semakin tinggi pelayanannya maka akan semakin bagus operasionalnya, maka cost yang akan dikeluarkan oleh konsumen pun akan semakin besar dan juga perusahaan," Rian menjelaskan.
"Jadi kalau ditanya, 'Mas kok nggak jualan kacang goreng atau roti ya ku jawab aku lebih suka jualan kacang'. Karena hampir semua rakyat Indonesia suka kacang dan murah harganya untuk dibeli," kata dia lagi.
Meski demikian, ia tetap memiliki keinginan untuk memiliki armada dengan kelas yang lebih tinggi. Namun, dari segi model bisnis, ia lebih menyukai yang sekarang ini.
Baca juga: Baru! Syarat Perjalanan Mulai 1 April |
"Mungkin nanti ke depannya kita akan punya 1-2 bus buat prestise saja. Tapi untuk saat ini nggak," ujar Rian.
"Tetap kepikiran walau cuma satu buat punya-punyaan, misal. Cuma untuk segi bisnis kita lebih suka model yang kayak gini," dia menambahkan.
***
PO Haryanto masih menyimpan segudang fakta menarik lain. Laporan khusus lainnya masih akan ada di berita selanjutnya!
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum