Ahli Paleontologi Temukan Kerangka Tengkorak T-Rex yang Tak Biasa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ahli Paleontologi Temukan Kerangka Tengkorak T-Rex yang Tak Biasa

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Jumat, 02 Apr 2021 20:43 WIB
Ahli Palentologi Temukan Kerangka Dinosaurus Langka
Foto dinosaurus yang beda. (Journal of Vertebrate Paleontology)
Jakarta -

Ahli paleontologi mengidentifikasi sisa fosil dinosaurus yang tak biasa. Cirinya, memiliki cakar besar, gigitan kuat, dan indra pendengaran yang tajam.

Mengutip CNN, spesies dinosaurus Llukalkan aliocranianus. Llukalkan dalam bahasa asli Mapuche berarti 'orang yang menyebabkan ketakutan' dan aliocranianus dalam bahasa latin adalah 'tengkorak yang tidak biasa'.

Makhluk tersebut secara umum mirip dengan Tyrannosaurus rex (T-Rex) dengan lengan pendek dan gemuk. Namun, Llukalkan memiliki tanduk, jambul, juga tengkorak yang sangat pendek dan dalam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan panjang 5 meter, Llukalkan aliocranianus menjelajahi Patagonia dan daerah lain seperti Afrika, India, Antartika, Australia dan Amerika Selatan.

Ahli Palentologi Temukan Kerangka Dinosaurus LangkaAhli Palentologi Temukan Kerangka Dinosaurus Langka Foto: (Journal of Vertebrate Palentology)

ADVERTISEMENT

Ciri khasnya adalah rongga kecil berisi udara di bagian telinga tengah yang belum pernah terlihat pada kelompok dinosaurus abelisaurid yang lain. Hal ini dikatakan dalam Jurnal Vertebrate Paleontogy yang baru diterbitkan pada Selasa (30/3).

Itu berarti, Llukalkan memiliki pendengaran berbeda, yang kemungkinan lebih baik dari abelisaurid lain. Lebih mirip dengan pendengaran buaya di zaman modern.

"Keunikan dinosaurus ini adalah ia memiliki rongga di area telinga yang tidak dimiliki abelisaurida lain, yang memberikan spesies ini kapasitas pendengaran yang berbeda. Mungkin rentang pendengaran yang lebih besar," kata paleontolog di Universitas Nasional San Luos, Argentina, Federico Gianechini.

"(Kemampuan mendengarnya) bersama dengan indra penciumannya yang tajam menjadi kemampuan hebat sebagai predator untuk spesies ini," dia menambahkan.

Sisa-sisa fosil ini ditemukan pada tahun 2015 secara tak sengaja saat penggalian di tempat bernama La Invernada, di dekat kota Ricon de los Sauces di Provinsi Neiquen, Argentina. Awalnya, tujuan penggalian adalah untuk menemukan dinosaurus sauropoda (pemakan tumbuhan yang besar dan lamban).

Namun, mereka melihat tulang menyembul di permukaan tanah beberapa hari sebelum menyelesaikan penggalian.

Mekanisme pendengaran Llukalkan yang unik menunjukkan bahwa abelisaurida berkembang biak tepat sebelum kepunahan dinosaurus 67 juta tahun lalu.

"Dinosaurus ini masih mencoba jalur evolusi baru dan dengan cepat melakukan diversifikasi sebelum mereka punah sepenuhnya," kata salah satu penulis studi dan ahli paleontologi dari Institut Patagonian Geologi dan Paleontologi, Argentina, Ariel Mendez.




(elk/fem)

Hide Ads