Ada yang baru tahun ini di Pasar Kembang (Sarkem) Yogyakarta. Tapi ini bukan mengenai kupu-kupu malamnya. Di Jalan Pasar Kembang ada festival seni yang berlangsung selama seminggu sejak hari ini (3/4/2021) sampai Jumat (9/4/2021) mendatang.
Ketua Pasar Kembang Festival Arief Effendi menjelaskan, festival seni ini merupakan upaya pihaknya mengubah citra negatif Sarkem sebagai tempat esek-esek menjadi hal yang lebih positif.
"Kalau masyarakat mengenal Sarkem adalah tempat wisata bukan esek-esek kami yakin, otomatis (lokalisasi) akan tutup sendiri," kata Arief tadi (3/4) saat launching Pasar Kembang Festival di Loko Coffe Shop Malioboro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief menjelaskan, untuk menyelenggarakan Pasar Kembang Festival tahun ini memang berat. Apalagi, pihaknya baru sekali menggelar tahun 2019 silam. Lalu, terkena Pandemi yang membuat festival baru bisa mereka gelar tahun ini.
Tahun ini, Sarkem Festival mengikuti kondisi dengan membuat format festival secara online dan offline. Semua acara seni seperti panggung keroncong, fashion show, mural, pameran UMKM dan barongsai bisa dinikmati secara virtual.
"Kami harapkan masyarakat bisa melihat Pasar Kembang tidak lagi tempat lokalisasi. Bahwa dari sini sebenarnya banyak sejarah dimulai," katanya.
Kawasan Pasar Kembang yang berada di selatan Stasiun Tugu, Yogyakarta merupakan penghubung dan salah satu saksi sejarah. "Bagaimana Proklamator Bung Karno dan Bung Hatta berpindah ibu kota dari Jakarta turun di sini," katanya.
Wakil Wali Kota Heroe Poerwadi mengungkapkan, Sarkem Festival harus tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kondisi pandemi saat ini harus dijaga bersama.
"Festival tetap boleh, asalkan tidak menimbulkan kerumunan. Setiap ada kerumunan langsung untuk dibubarkan," katanya.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan