Bus AKAP tetap menjadi andalan sebagian traveler bepergian dari satu ke kota lainnya. Biar aroma kabin bus tetap netral, bagaimana cara perusahaan merawatnya?
detikTravel berkesempatan mewawancarai langsung anak pemilik PO Haryanto yang juga sebagai direktur operasional, Rian Mahendra. Dalam pertemuan selama satu setengah jam, ia juga menjelaskan terkait pembersihan itu.
Sebagai catatan, ada beberapa bus antar kota antar provinsi yang bau kabinnya tergolong tengik. Keadaan demikian bisa membuat mual atau mabuk darat bagi yang sensitif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di PO Haryanto, semua perawatan dikerjakan oleh kru, sopir dan kondekturnya. Mereka yang bertanggung jawab membuat kabin bus tidak bau tengik dan netral.
"Itu tanggung jawab kru. Mereka punya cara sendiri buat wangi armadanya, buat bersih armadanya," jelas Rian di Garasi PO Haryanto Kudus beberapa waktu lalu.
Dikatakan Rian, bahwa para kru PO Haryanto hanya perlu membelikan semua keperluan bus lalu mengganti uangnya ke kantor. Jadi, mereka tak hanya menjalankan bus saja.
"Kita penggantian nota biasanya. Mau pakai pewangi yang ada timernya atau pakai gantungan kecil-kecil itu tetap yang beliin, mereka tinggal jaga dan ganti saja," urai Rian.
Kami sekali menaiki bus dari PO Haryanto. Bau di dalam kabin bus jurusan Jakarta-Kudus terbilang netral tanpa ada bau tengik.
Apa rahasianya? Bus yang lebih banyak di jalan ini harus sering divakum sampai dipel. Tak hanya itu, pintu bus harus dibuka ketika bus sedang berhenti istirahat agar sirkulasi udara mengalir.
"Sering divakum, mereka punya standar sendiri tiap kru. Berapa hari ganti selimut, berapa hari bersihin jok, ngepel, mereka punya standar sendiri," tegas Rian.
"Kru di sini bertanggung jawab terhadap armada dan itu salah satu tanggung jawabnya. Karena mereka yang bersama tiap hari, bus itu kan jarang pulang. Otomatis kebersihan, perlengkapan kita pasrahin pada mereka," kata dia.
"Mereka (bus) pulang ke garasi cuma untuk perawatan berat saja ke sini," dia menjelaskan.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!