Ini Cara PO Haryanto Kasih Uang Tambahan Bagi Kernet dan Sopirnya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ini Cara PO Haryanto Kasih Uang Tambahan Bagi Kernet dan Sopirnya

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Rabu, 07 Apr 2021 07:43 WIB
PO Haryanto
PO Haryanto (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Kudus -

PO Haryanto terbilang baik hati bagi krunya. Perusahaan otobus itu akan memberi uang jasa bagasi samping kanan dan terjualnya dua kursi samping sopir bagi krunya.

Uang yang diperoleh dari bagasi dan kursi kernet akan sepenuhnya dimiliki para kru yang sedang bertugas. Direktur Operasional PO Haryanto, Rian Mahendra, membenarkannya.

"Benar. Karena perusahaan harus bisa mensejahterakan karyawan," kata Rian di garasi Kudus beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai pimpinan, Rian tahu betul berapa gaji karyawan di tiap bulannya. Setelah ditelaah, gaji yang diterima masih belum mencukupi kebutuhan rumah tangga.

"Kita tahu dong pendapatan karyawan per bulannya berapa," dia menjelaskan.

ADVERTISEMENT

"Jadi kalau kita hanya melihat dari gaji pokok saja nggak akan cukup mereka," dia menambahkan.

Meski dibenarkan Rian bahwa gaji sopir dan kernet terbilang kecil, tapi pendapatan itu masih lebih besar dibanding perusahaan otobus yang lain.

"Padahal gaji kita terhitung lebih besar dari PO-PO yang lain," dia menegaskan.

Rian tahu betul bahwa para sopir juga kernetnya harus menghidupi istri dan anak.

Lalu, berapa gaji sopir di PO Haryanto?

"Kita harus tahu kebutuhan istri dan anak sebulan segini-segini, makanya kita kasih itu. Mereka kalau PP jarak deket ya Rp 250 ribu. Kalau sebulan 10 PP minimal ya dikalikan saja," Eian menjelaskan.

"Kan kurang lah buat hidupin anak istri. Jadi aku kasih tambahan berupa bagasi atau kursi CD-CB kalau penumpang," dia menambahkan.

Pemberian uang tambahan di luar gaji ini dikatakan Rian untuk mengantisipasi aksi curang para kru. Jadi, intinya, PO Haryanto ingin menyejahterakan karyawannya.

"Karena kalau mereka sampai kekurangan, ntar malah pikiran mereka akan mencuri," dia menjelaskan.

"Jadi kalau pengen mereka nggak mencuri dan mencurangi tindakan-tindakan operasional ya kesejahteraan mereka kita cukupi dulu. Kalau kesejahteraan mereka nggak cukup dan berharap mereka nggak mencuri ya zalim namanya," kata Rian.

***

PO Haryanto masih menyimpan segudang fakta menarik lain. Laporan khusus lainnya masih akan ada di berita selanjutnya!




(msl/fem)

Hide Ads