Para pengunjung objek wisata air di Klaten nekat melaksanakan tradisi Padusan meskipun datang tidak mengenakan masker. Mereka terpaksa harus berurusan dengan Satgas objek wisata setempat.
"Ya tadi lupa saja tidak pakai masker. Tapi saya sebenarnya bawa tak taruh di tas," ungkap Irul, pengunjung objek wisata air umbul Ponggok, Kecamatan Polanharjo pada detikcom, Senin (12/4/2021) siang.
Menurut Irul, dia datang bersama temannya dari Solo ke Ponggok untuk mandi. Meskipun masih di masa pandemi dia mengaku tidak takut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu pernah ke sini tapi setelah ada COVID baru kali ini. Meskipun masih pandemi biasa saja sih," lanjut Irul.
Riyem, pengunjung objek wisata air Umbul Pelem Desa Wunut, Kecamatan Tulung juga mengaku lupa tidak membawa masker. Masker dari rumah disimpan di tas.
"Lupa dari rumah tidak saya pakai, padahal saya bawa di tas," kata Riyem pada detikcom saat di lokasi.
Pantauan detikcom di beberapa objek wisata air, masih saja ada pengunjung tidak mengenakan masker. Padahal sudah ada poster peringatan wajib masker di lokasi.
![]() |
Warga yang tidak mengenakkan masker terpaksa dihentikan petugas. Bagi yang lupa diminta memakai dan yang tidak membawa diberikan masker oleh satgas.
Pengunjung yang datang berombongan jumlah besar membuat Satgas kerepotan. Pengunjung yang berjubel harus dipisahkan mengambil jarak. Lembar screening pun tidak bisa diberlakukan maksimal.
Dono, pengelola Umbul Pelem mengatakan pengunjung dua hari ini ramai. Bagi warga yang tidak membawa masker terpaksa ditolak masuk.
"Kalau tidak pakai masker kita tolak. Bisa ambil dulu atau beli dulu dan jumlah pengunjung kita batasi," jelas Dono.
Menurut Dono, jika pengunjung berombongan sedikit repot sebab pasti terjadi kerumunan sehingga harus dibatasi yang masuk. Lembar screening COVID pun tidak bisa diberlakukan maksimal.
"Kalau rombongan, lembar screening tidak mungkin satu per satu tapi satu rombongan kita minta mengisi satu. Kalau semuanya tidak mungkin, yang jelas kita cek suhu, semprot handsanitizer dan protokol lain," ungkap Dono.
![]() |
Koordinator lapangan pengelola Umbul Ponggok, Sri Mulyono mengatakan ada peningkatan jumlah pengunjung selama even Padusan hari Minggu dan Senin. Ada kenaikan dibandingkan hari biasa.
"Peningkatan mungkin 300 persen. Hari biasa paling cuma 200-300 orang sehari, dua hari ini bisa 1.600 orang tapi kita batasi sesuai aturan gugus tugas," papar Sri Mulyono.
Kapasitas Umbul Ponggok di hari biasa, lanjut Sri Mulyono, bisa 4.000 orang per hari tapi saat ini hanya dibatasi 25 persen. Bagi yang tidak membawa masker ditolak.
"Tidak bawa masker kita tolak. Boleh ambil dulu atau beli dulu baru bisa masuk objek," kata Sri Mulyono.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten Sri Nugroho mengatakan even Padusan dari Pemkab tahun ini ditiadakan. Tetapi objek wisata air diijinkan buka dengan pembatasan.
"Dibatasi 25 perso dengan siatem tutup buka. Tradisi Padusan ditiadakan namun objek wisata bisa menerapkan PPKM berbasis mikro tanpa hiburan," jelas Sri Nugroho.
Hasil pantauan, ungkap Sri Nugroho, pengelola sudah menerapkan protokol dan mengoptimalkan Satgas. Tapi memang masih ada pengunjung tidak memakai masker.
" Pihak pengelola kami minta selalu menginformasikan protokol kesehatan lewat pengeras suara. Karena ada masyarakat saking asyiknya ada satu dua masih lupa memakai masker," lanjut Sri Nugroho.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol