Mengintip Tradisi Nyadran Gede di Petilasan Girilangan Banjarnegara

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengintip Tradisi Nyadran Gede di Petilasan Girilangan Banjarnegara

Uje Hartono - detikTravel
Senin, 12 Apr 2021 17:43 WIB
Tradisi Nyadran Gede di Banjarnegara
Tradisi Nyadran Gede di Banjarnegara. Foto: Uje Hartono/detikcom
Banjarnegara -

Ada tradisi unik jelang datangnya bulan Ramadhan di Desa Gumelem Kulon dan Desa Gumelem Wetan di Kecamatan Susukan, Banjarnegara. Selain membersihkan makam, warga juga menikmati hasil bumi yang dibawa ke petilasan Girilangan bersama-sama.

Keceriaan dan kebahagiaan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan tergambar pada warga di dua desa di Kecamatan Susukan. Yakni Desa Gumelem Kulon dan Desa Gumelem Wetan.

Usai membersihkan makam dan doa bersama, warga kemudian bersholawat di pendapa yang berada di area makam. Tradisi yang disebut Nyadran Gede ini ditutup dengan makan bersama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nyadran Gede ini merupakan tradisi turun temurun di Desa Gumelem Kulon maupun Gumelem Wetan. Sudah jadi kearifan lokal tradisi ini dilakukan untuk menyambut datangnya Bulan Ramadhan," ujar Kepala Desa Gumelem Kulon Arief Machbub usai melakukan tradisi Nyadran Gede, Senin (12/4/2021).

Tradisi Nyadran Gede di BanjarnegaraTradisi Nyadran Gede di Banjarnegara. Foto: Uje Hartono/detikcom

Menurutnya, tradisi Nyadran yang berkembang saat ini adalah bentuk pelestarian kegiatan dari jaman kademangan. Termasuk masyarakat yang membawa hasil buminya yang kemudian dibawa ke petilasan untuk dinikmati bersama.

ADVERTISEMENT

"Hasil bumi ini sebagai tanda syukur masyarakat atas apa yang telah mereka terima. Isinya beragam, dari sayur-sayuran, hingga hasil peternakan seperti ayam," terangnya.

Arief menyebut, tradisi ini dilakukan juga sebagai bentuk untuk mendoakan para pendahulu. Mengingat pendahulu Desa Gumelem Kulon maupun Gumelem Wetan dimakamkan di sekitar petilasan Girilangan.

"Pendahulu kita dimakamkan di sini. Sehingga warga merasa harus melakukan doa bersama dalam rangka meminta kepada Alloh untuk keberkahan," kata dia.

Tradisi Nyadran Gede di BanjarnegaraTradisi Nyadran Gede di Banjarnegara. Foto: Uje Hartono/detikcom

Hanya, tradisi pada tahun ini dilakukan sedikit berbeda dari biasanya. Ada beberapa kegiatan yang akhirnya tidak dilakukan lantaran masih pandemi COVID19.

"Tahun ini memang berbeda. Warga yang terlibat dibatasi. Biasanya juga ada arak-arakan dari balai desa sampai ke area makam. Tetapi karena ini masih pandemi, jadi ada yang dihilangkan," tuturnya.




(pin/pin)

Hide Ads