Perdebatan tentang paspor vaksin bukanlah hal baru. Tarik ulur ini dimulai selama pandemi tahun 1897 atau sekitar 120 tahun lalu.
Diberitakan CNN, perdebatan tentang bukti vaksinasi sebagai persyaratan masuk ke suatu negara sudah ada sejak lebih dari 120 tahun yang lalu.
Sertifikat vaksin pertama kali diperlukan oleh pejabat kesehatan untuk memerangi pandemi pes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 1890-an, Pemerintah British India memberlakukan serangkaian tindakan dalam upaya menghentikan penyebaran pes. Kebijakannya termasuk mewajibkan para pelancong untuk membuktikan bahwa mereka telah divaksinasi.
Tetapi orang-orang terjajah yang tinggal di India kemudian melihat sertifikat vaksin yang dimandatkan sebagai tindakan invasif. Maksud lainnya untuk membatasi perjalanan dan mengontrol pergerakan warga.
Pejabat berjuang untuk menegakkan persyaratan karena mereka kalah jumlah oleh orang-orang yang bepergian ke seluruh negeri.
Konsep paspor vaksin saat ini tidak jauh berbeda. Syaratnya, berupa bukti telah melakukan vaksinasi, baik di atas kertas atau dalam bentuk digital.
Pemerintah federal AS tidak menerbitkan paspor vaksin atau memerlukannya. Jadi kelayakan pembuatan paspor ada di tangan negara bagian.
New York sedang menguji paspor vaksin digitalnya, Excelsior Pass. Sementara itu, gubernur Republik Florida dan Texas menandatangani perintah yang melarang pembuatan paspor itu, keduanya mengutip masalah privasi.
Jika merunut sejarah, adopsi paspor vaksin tidak akan berjalan dengan lancar atau serentak. Aturan tersebut sulit untuk diterapkan pada tahun 1890-an.
Jika lebih banyak warga Amerika dan internasional yang menolak, hal yang sama dapat terjadi pada tahun 2021 dan seterusnya.
Ada satu versi paspor vaksin yang telah diterapkan, yakni kartu kuning. Ini sebagai bukti vaksinasi demam kuning yang diwajibkan oleh beberapa negara.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol