Mengenal Festival Mandi Massal, yang Bikin Kasus Corona di India Melonjak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenal Festival Mandi Massal, yang Bikin Kasus Corona di India Melonjak

Syanti Mustika - detikTravel
Rabu, 28 Apr 2021 16:02 WIB
Allahabad, India - February 10, 2013: Allahabad, India - February 10, 2013:Thousands of Hindu devotees come to the confluence of the Ganges and the Yamuna River for holy dip during the festival Kumbh Mela. It is the worlds largest religious gathering
Festival Kumbh Mela Foto: (iStock)
Jakarta -

Kasus Corona di India melonjak, salah satu faktor yang dituding jadi penyebabnya adalah ritual mandi massal, Khumb Mela yang diikuti oleh ratusan ribu orang di Sungai Gangga. Seperti apakah ritual ini?

India sedang dilanda badai varian baru virus Corona. Ratusan ribu kasus bertambah setiap hari dan angka kematian juga tinggi di sana. Sungguh, keadaan sedang sangat kacau di India.

Kasus Corona melonjak tajam setelah warga India melakukan ritual Kumbh Mela. Ini merupakan ritual agama Hindu berupa mandi massal di tepi Sungai Gangga yang dirayakan di empat tempat yaitu Haridwar, Prayag, Ujjain dan Nashik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut mahasiswa Indonesia yang tengah berada di New Delhi, Mohd Agoes Aufiya, mahasiswa doktoral jurusan hubungan internasional di Jawaharlal Nehru University (JNU), penerapan protokol kesehatan agak mulai longgar setelah India berhasil menekan virus Corona sekitar beberapa bulan lalu.

"Kalau kita melihat membandingkan dengan gelombang pertama ada kekhawatiran, bisa dikatakan kepatuhan prokesnya bagus. Hanya saja saat kasus menurun, sekitar November, Desember, Januari hingga pertengahan Maret, sudah dilonggarkan banyak sekali kegiatan pernikahan, sampai ada Khumb Mela yang dihadiri ratusan ribu bahkan jutaan. Itu tradisi keagamaan, itu sangat mempengaruhi, protokol kesehatan yang tidak dijalanankan, merasa sudah kenal, sudah menang, atau sudah kebal atau gimana. Sya pikir 70 persen memakai masker yang 30 persen tidak mengikuti protokol kesehatan," ujarnya kepada tim Blak-blakan detikcom.

ADVERTISEMENT

Dunia pun menyoroti festival yang dimana jutaan orang berkumpul saat pandemi Corona masih kental secara global. Ketakutan dunia pun terjadi, lonjakan virus Corona yang menginfeksi terus bertambah drastis di India setelah festival itu.

Perayaan festival keagamaan India di Sungai ganggaPerayaan festival keagamaan India di Sungai Gangga Foto: AP Photo/Karma Sonam)

Apa itu Kumbh Mela?

detikcom merangkum, Rabu (28/4/2021) Kumbh Mela merupakan ritual terbesar agama Hindu berupa mandi massal di tepi Sungai Gangga. Festival ini dilaksanakan di India 4 kali dalam kurun 12 tahun.

Tradisi ini dilakukan di 4 lokasi, yaitu Haridwar, Prayag, Ujjain dan Nashik. Dan di tahun ini festival diadakan di Kota Haridwar.

Sekedar informasi untuk kamu, pada tahun 2013, ada sekitar 120 juta orang yang hadir dalam Festival Kumbh Mela di Allahabad. Festival ini pun memecahkan rekor sebagai kegiatan yang paling besar dan ramai di dunia karena menghadirkan orang banyak dalam kurun satu waktu.

Siapapun bisa ikut festival ini, semua kalangan tanpa memandang kasta. Di festival ini kamu bisa menemukan ragam orang, mulai dari petapa, sadhus (orang suci), guru-guru besar, warga biasa dan lainnya. Mereka beramai-ramai datang ziarah dan mandi di Sungai Gangga.

Sungai Gangga dan agama Hindu sangat erat kaitannya. Sejak dahulu, Sungai Gangga dianggap sungai paling suci dalam agama Hindu.

Mereka mengibaratkan sungai sebagai Dewi Gangga dan mereka yakin jika mandi di sungai membawa keberuntungan, menghapus dosa dan memfasilitasi moksa (pembebasan dari siklus hidup dan mati). Dewi Gangga sering digambarkan dalam budaya India memiliki empat tangan dan duduk di atas vahana (kendaraan) miliknya, Makara, hewan berkepala buaya dan ekor lumba-lumba.

Hindu devotees gather to perform rituals at the Sangam, the confluence of the rivers Ganges, Yamuna and the mythical Saraswati on Maghi Purnima, or the full-moon day of the month during the annual traditional fair of Orang India menggelar ritual mandi massal di Prayagraj, India, Sabtu 27 Februari 2021. Ratusan ribu orang mengikuti festival ini . (AP Photo/Rajesh Kumar Singh) Foto: AP/Rajesh Kumar Singh

Mitos tentang festival

Tradisi Kumbh Mela ternyata punya cerita. Ada yang mengatakan asal Kumbh Mela bermula dari filsuf abad ke-8. Dimana para pertapa terpelajar untuk diskusi dan debat.

Ada lagi mitos pendiri Kumbh Mela yang disebutkan Purana (kumpulan mitos dan legenda) mengatakan bagaimana para dewa dan setan memperebutkan pot (kumbha) amrita, ramuan keabadian. Selama perebutan itu, tetesan obat keabadian ini jatuh ke bumi di 4 tempat (lokasi yang dijadikan tempat perayaan Kumbh Mela saat ini) dan diyakini sungai sebagai tempat alirannya.

Ada lagi versi lain tentang asal-usul festival ini. Dalam berbagai tulisan disebutkan bahwa dalam teologi Hindu, asal festival ditemukan di Bhagavata Purana (Sangam atau tempat pertemuan suci antara sungai Gangga yang suci dan sungai Yamunaserta sungai mitos ketiga yang disebut sungai Saraswati) pada abad pertengahan.

Pada bagian Samudramantana disebutkan dalam Bhagavata Purana, Wisnu Purana, Mahabharata, dan Ramayana bahwa mereka telah kehilangan kekuatannya akibat kutukan durwasa Muni. Dan untuk mendapatkannya kembali, mereka mendekati Dewa Brahma dan Dewa Siwa.

Mereka memohon dan berdoa kepada Dewa Wisnu, untuk menerima amrit (nektar keabadian) di Ksheera Sagara. Mereka harus membuat perjanjian sementara dengan para Asura, untuk bekerja sama dengan berbagi hasil. Namun, ketika Kumbha (guci) yang berisi amrita muncul, perkelahian pun terjadi.

Kumbh Mela dari angkasaKumbh Mela dari angkasa pada tahun 2019 Foto: (Department of Space, Indian Space Research Organisation)

Selama dua belas hari dan dua belas malam (setara dengan dua belas tahun manusia), mereka bertempur di langit dan menumpah nektar keabadian dari panci amrita. Hal ini diyakini bahwa selama pertempuran, Dewa Wisnu (menjelma sebagai Mohini-Murti) terbang pergi dengan Kumbha dari obat mujarab, menumpahkan tetes amrit di empat tempat yaitu Allahabad (Prayag), Haridwar, Ujjain, dan Nashik.

Karena itulah saat momen Kumbh Mela, peziarah mandi di sungai, karena mereka ingin mendapatkan kemurnian, keberuntungan, dan keabadian. Bahkan juga ada yang meminum air Sungai Gangga, walau terbukti aliran sungai mengandung polusi alias kotor.




(sym/ddn)

Hide Ads