Pasca usai direnovasi, Masjid Istiqlal tampil lebih megah. Tak hanya itu, masjid yang disebut sebagai new Istiqlal itu akan rebranding dengan konsep baru.
Setelah beberapa tahun direnovasi, Masjid Istiqlal mulai kembali bersolek di bulan Januari lalu. Tak hanya interior dan eksterior, sejumlah rencana telah disiapkan untuk masjid yang disebut terbesar di Asia Tenggara ini.
Salah satunya datang dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Seperti diketahui, pihak Kemenparekraf yang diwakili oleh Menparekraf Sandiaga Uno telah meneken kerjasama dengan Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilangsungkan pada hari Rabu kemarin (5/5), Sandiaga bersama Badan Pengelola Masjid Istiqlal yang dihadiri oleh Imam Masjid Besar Istiqlal / Ketua Harian Badan Pengelola Masjid Istiqlal, Bapak Prof KH Nasaruddin Umar, melakukan penandatanganan MoU (nota kesepahaman) sebagai wujud kolaborasi dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Adapun beberapa hal yang digarisbawahi dalam kerjasama itu terkait pengembangan Masjid Istiqlal sebagai destinasi wisata dengan simbol toleransi dan persatuan bangsa.
"Dalam perkembangannya, masjid tak hanya mengambil peran sebagai sarana peribadatan umat Islam, tetapi lebih jauh yakni sebagai simbol toleransi dan persatuan bangsa, sarana dakwah, pendidikan, pertukaran informasi serta pengembangan sosial ekonomi masyarakat secara lebih luas," ucap Sandiaga dalam laman Instagram pribadinya.
Menilik ke belakang, Masjid Istiqlal memang lahir dari toleransi itu. Di mana hal itu tampak dari sang arsitek masjid yang merupakan seorang Kristen bernama Friedrich Silaban.
![]() |
Selain itu, Masjid Istiqlal akan menjadi pusat penelitian dan kajian di bidang pariwisata ramah muslim (muslim friendly tourism) dan produk ekonomi kreatif halal. Nantinya, pengunjung juga bisa belanja aneka produk UMKM dan kuliner yang terjamin halal.
"Salah satu bentuk dukungan terhadap peran masjid tersebut yaitu melalui pemanfaatan aktivitas pariwisata dan ekonomi kreatif di dalamnya, tambah Sandiaga.
Walau telah dibuka untuk umum, nyatanya Masjid Istiqlal masih melakukan pembatasan di tengah pandemi. Diketahui, selama bulan Ramadhan hanya ada kegiatan Salat Fardu serta Salat Tarawih saja di sana.
Hanya akibat pandemi, agaknya kegiatan Itikaf tahun ini tak dapat dilangsungkan. "Iya. Tidak ada Itikaf di Istiqlal," ujar Jubir Masjid Istiqlal, Nur Khayin kepada detikcom, Sabtu lalu (1/5).
Namun, traveler tentu tetap dapat menikmati keindahan Masjid Istiqlal hingga melakukan salat di sana.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol