TRAVEL NEWS
Thailand PHP Lagi, Mana Janji Manismu?

Pandemi belum juga berakhir. Thailand sempat memberikan janji manis untuk mempermudah wisatawan. Nyatanya, itu semua hanya harapan palsu.
Dilansir dari Travel Daily, sebelumnya Thailand mengumumkan bahwa wisatawan yang sudah vaksin akan dipermudah di sana. Masa karantina akan lebih pendek dan isolasi gratis di Phuket.
Ini membuat pemesanan ke Thailand meningkat. Namun, apa yang terjadi dengan India nampaknya membuat Thailand berpikir ulang.
Hanya dalam satu malam saja, Thailand berubah pikiran. Negeri Gajah Putih ini akan kembali melakukan karantina penuh selama 14 hari, terlepas dari vaksinasi atau tidak.
Ini jelas membuat wisatawan marah. Peraturan ini akan ditetapkan mulai 6 Mei. Semua wisatawan yang sudah terlanjur membeli tiket harus memperpanjang masa liburan mereka selama satu minggu. Mereka akan dikarantina di hotel dengan pengawasan.
Thailand sendiri memang sedang mengalami peningkatan kasus Covid-19, khususnya Bangkok. Ini diketahui karena tersendatnya peluncuran vaksin dan memperlambat vaksinasi.
Selama enam minggu terakhir, Thailand mengizinkan karantina selama 7 hari untuk pelancong yang divaksin dan 10 hari untuk semua pengunjung yang tidak divaksin.
Masa karantina selama 7 hari dianggap kabar baik. Sehingga banyak pelancong yang ingin kembali ke Thailand karena pendeknya karantina.
Sayang, untung tak dapat diraih. Yang tadinya berebutan mau datang, sekarang buru-buru untuk membatalkan perjalanan. Perjalanan gratis ke Phuket tidak lagi menarik.
Rasanya Thailand harus belajar dari Maldives, Hong Kong dan Singapura yang bisa mencari strategi seusai dengan kesiapan negaranya. Negara-negara ini memang berkomitmen untuk tetap membuka pariwisata di bawah kebijakan yang ketat.
PHP seperti ini ditaksir akan merugikan wisatawan yang ingin datang ke Thailand. Seakan ditipu, ini akan menghancurkan minta kunjungan di masa depan.
Simak Video "Sudah 3 Pekan Dirawat di RS, Putri Thailand Masih Belum Sadarkan Diri"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/bnl)