Pegawainya Tak Bisa Mudik, Sandiaga Hadiahkan Pakaian Adat Khas Sumbar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pegawainya Tak Bisa Mudik, Sandiaga Hadiahkan Pakaian Adat Khas Sumbar

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Selasa, 11 Mei 2021 20:42 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno
Foto: (Kemenparekraf)
Jakarta -

Pemerintah telah menetapkan larangan mudik pada lebaran tahun ini. Pegawai Kemenparekraf pun tak bisa pulang ke kampung halaman.

Untuk mengobati kerinduan akan keluarga di kampung halaman, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menghadiahkan pakaian khas Sumatera Barat kepada salah satu pegawainya.

Pakaian adat tersebut didapatkan Sandiaga dari Gubernur Sumatera Barat, Mahyedi Ansharullah. Kini dia memberikannya kepada pegawai Sub Koordinasi Tata Usaha Menteri itu yang tidak mudik ke kampung halaman pada lebaran tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mau memberikan hibah baju yang saya dapatkan dari Pak Gubernur Sumatera Barat ke rekan saya Fachrul Rozi, putra Bukit Tinggi yang tahun ini tidak bisa mudik, dan kasihan sekali selama empat bulan bertugas di sini dia pakaian daerahnya nyaris itu-itu saja," ungkap Sandiaga Uno mengutip siaran pers yang diterima detik Travel.

"Ini pakaian apa bro?," tanya Sandiaga Uno kepada Fachrul Rozi yang diundang masuk ke dalam ruang kerjanya.

ADVERTISEMENT

"Sumatera Barat," jawab Fachrul Rozi.

"Punya nggak pakaian khas Sumbar ini?," tanya Sandiaga Uno lagi.

"Nggak," balas Fachrul Rozi cepat sembari menggelengkan kepala.

"Ini Sile'," ungkap Sandiaga Uno.

Menparekraf Sandiaga UnoMenparekraf Sandiaga Uno Foto: (Kemenparekraf)

Dengan canda, Sandiaga mengaku menghadiahkan pakaian tersebut karena wajah pegawainya yang memelas. Pasalnya pemuda asal Bukit Tinggi tersebut tak bisa pulang ke tanah kelahirannya.

"Jadi sebagai hadiah lebaran, ya karena lihat sendiri mukanya kan sedih sekali," ungkap Sandiaga Uno menujukkan wajah Fachrul Rozi yang justru terlihat tergelak di hadapannya.

"Nggak bisa pulang kampung ke Bukit Tinggi, tapi dia patuh anjuran pemerintah untuk tidak mudik dan menjaga protokol kesehatan," tambahnya.

"Karena itu saya akan hadiahkan baju kebesaran ini bersama kampoknya ke Mas Fachrul Rozi," ujar Sandiaga Uno lagi.

"Semoga bisa dipakai sebagai obat rindu untuk tidak pulang kampung ke bukit tinggi," ungkap Sandiaga Uno dibalas Fachrul Rozi dengan senyum sumringah.

"Makasih Pak Meteri," ujar Fachrul Rozi dibalas Sandiaga Uno dengan kalimat 'rancak bana'.

Menparekraf Sandiaga UnoMenparekraf Sandiaga Uno Foto: (Kemenparekraf)

Menerima pakaian adat Sumatera Barat dari Sandiaga, Fachrul Rozi langsung mengenakan pakaian berwarna hitam tersebut dengan aplikasi sulaman benang emas pada bagian kerah dan ujung lengan. Umumnya pakaian ini dikenakan oleh bangsawan.

"Bagaimana Zi, bagaimana, kelihatannya cocok banget?," tanya Sandiaga Uno cepat.

"Tapi ada yang ketinggalan ini, nempel ketinggalan," ujar Sandiaga Uno menunjuk name tagnya yang masih terpasang pada dada sebelah kanan Fachrul Rozi.

"Waduh, pelanggaran ini pak," ujar Fachrul Rozi yang terlihat segera melepas name tag milik Sandiaga Uno.

"Tapi boleh juga sih kalo mau di-keep (simpan) namanya," tambahnya.

"Jangan pak, rezekinya ini pak," ujar Fachrul Rozi sembari menyerahkan name tag ke Sandiaga Uno.

"Mudah-mudahan rezekinya juga ikut pindah," ujar Sandiaga Uno disambut cepat Fachrul Rozi dengan 'Ammiinn'.

Menutup serah terima hadiah, Sandiaga Uno memberikan semangat kepada Fachrul Rozi. Dirinya menegaskan, walau tak bisa mudik, suasana lebaran masih bisa dibikin asik.

"Oke Zi, selamat menikmati pakaian Sile', asli Sumbar. Supaya mengobati kerinduan terhadap kampung halaman," ungkap Sandiaga Uno.

"Dan jangan terlalu sedih, karena nggak mudik bisa dibikin asik," tutupnya diakhiri senyum sumringah.




(elk/elk)

Hide Ads