Soal Buka Travel Bubble dengan Singapura, Sandiaga Tak Mau Berjudi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Soal Buka Travel Bubble dengan Singapura, Sandiaga Tak Mau Berjudi

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Rabu, 12 Mei 2021 06:12 WIB
Weekly briefing Sandiaga di Kemenpar, Senin (10/5).
Foto: Menparekraf Sandiaga Uno (Wahyu Setyo Widodo/detikcom)
Jakarta -

Menparekraf Sandiaga Uno masih berhitung soal pembukaan travel bubble dengan Singapura. Dia tidak mau berjudi dengan kasus virus Corona.

Travel Bubble antara Indonesia dan Singapura rencananya akan dibuka pada 21 April 2021 lalu. Namun rencana tersebut terpaksa harus ditunda karena naiknya kasus COVID-19 di Singapura.

Sandiaga mengatakan pembukaan travel bubble dengan Singapura mulai tanggal 21 April merupakan aspirasi dari pemerintah daerah yang terkait. Namun realitanya, keputusan itu harus menimbang perkembangan penanganan COVID-19 di masing-masing negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Target 21 April itu tentunya aspirasi dari pemerintah daerah. Namun realita dari pembahasan diskusi travel corridor arrangement ini mengharuskan kita untuk meneliti dan mengkaji beberapa aspek terutama dari kesiapan penanganan COVID19 dalam negeri dan juga tentunya perkembangan kasus COVID-19 di mitra travel corridor arrangement kita, dalam hal ini adalah Singapura," kata Sandiaga dalam acara Weekly Press Briefing, di Lobby Lantai 2 Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Senin (10/5/2021).

Beredar kabar, travel bubble antardua negara itu dilaksanakan di bulan Agustus 2021. Menparekraf Sandiaga Uno menyebut pembukaan travel bubble itu harus berdasarkan data.

ADVERTISEMENT

"Berita ini memang Work in Progress, masih dalam penyiapan. Agustus adalah beberapa masukan dari pihak-pihak yang sedang menyiapkan. Tentunya bagi kami, semuanya harus berdasarkan data. Jadi mau itu Juni, Juli, Agustus atau September harus berdasarkan data bahwa kita sudah siap," kata Sandiaga.

Sandiaga berharap travel bubble antara Indonesia dan Singapura bisa segera terwujud karena dia sudah sangat khawatir dengan nasib ribuan pekerja pariwisata di Kepri yang terdampak pandemi.

"Harapan kita, travel bubble itu segera bisa menggerakkan ekonomi, karena saya sangat-sangat khawatir. Ada 4 ribu, hampir 5 ribu lebih lapangan kerja di Bintan. Jika memungkinkan bulan Juni, tentunya ini akan kita lanjutkan dengan pembahasan lebih fokus di bulan ini, agar ini bisa terealisasikan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama lagi," kata mantan pasangan Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta ini.




(elk/fem)

Hide Ads