Usai lebaran, identik dengan liburan ke tempat wisata. Namun, untuk liburan lebaran kali ini, dipastikan objek wisata di Kabupaten Batang, ditutup kendati sempat buka sebelumnya.
Penutupan ini sebagai langkah Pemkab Batang, untuk antisipasi penularan COVID-19, dan menimbulkan klaster baru, yakni klaster wisata, di puncak libur lebaran tahun ini.
Bupati Batang, Wihaji, Minggu (16/05), mengambil keputusan untuk menutup semua objek wisata di Kabupaten Batang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesuai rakor tadi malam dengan Kapolda atas peristiwa Kedung Ombo dan kurangnya pengetatan protokol kesehatan. Maka kita tindaklanjuti hasil rakor tersebut untuk menutup seluruh tempat pariwisata di Kabupaten Batang," kata Wihaji.
"Saya tidak bisa memungkiri ramainya pengunjung di objek wisata, karena temuan di lapangan dengan banyaknya orang yang berwisata kita kewalahan dalam mengendalikan protokol kesehatan. Saya tidak ingin ada Klaster baru, yakni Klaster wisata," tambah Wihaji.
Untuk warganya yang mengantungkan dia sektor wisata, pihaknya meminta maaf atas keputusan yang kurang menguntungkan tersebut.
"Kita ambil langkah ini, demi keselamatan bersama agar kita tidak terpapar COVID-19," pinta Wihaji.
Sementara itu, terpisah, Plt Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga Kabupaten Batang, Wahyu Budisantoso, akibat penutupan objek wisata, diperkirakan, pihaknya kehilangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di libur lebaran, mencapai Rp 250 juta.
"kemarin masih (buka). Hari ini ditutup. Pendapatan objek wisata milik Pemkab di momen libur lebaran biasanya mencapai Rp 250 Juta, tapi kita tidak bisa berharap banyak pada retribusi objek wisata di masa pandemi ini karena ada penutupan dipuncak libur lebaran," kata Wahyu Budisantoso, Minggu (16/05).
Wahyu menambahkan, objek wisata di Batang sempat buka yakni pada Kamis kemarin (13/05) hingga Sabtu (15/05). Dari dua hari tersebut, ia jelaskan penjualan tiket Pantai Sigandu sudah mencapai 58 buku atau sekitar 5.800 tiket, dengan harga tiket Rp 5 ribu.
Sedangkan untuk objek wisata THR Kramat tiket yang terjual sudah mencapai 300 tiket dan objek wisata pemandian Bandar 600 tiket terjual.
"Penutupan memang terkesan mendadak, kita juga baru tahu sabtu malam. Memang banyak komplain tapi kita tidak bisa berbuat apa - apa karena hasil rapat Kapolda Jateng menutup sehari pada Minggu 16 Mei," kata Wahyu Budisantoso.
Wahyu menambahkan, penutupan pada hari Minggu ini, perkiraan merupakan puncak libur lebaran dan bila dibuka, pengunjung akan membludak dengan potensi rawan penyebaran COVID-19.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol