Formasi batuan yang terkenal di Kepulauan Galapagos, Darwin's Arch atau Busur Darwin runtuh akibat erosi. Batuan yang populer di kalangan penyelam, fotografer, dan turis kapal pesiar itu dikabarkan runtuh oleh Kementerian Lingkungan dan Air Ekuador.
Foto-foto yang diunggah di media sosial oleh Akun Resmi Kementerian Lingkungan dan Air Ekuador menunjukkan puing-puing dari lengkungan terlihat di laut, sementara dua tiang penyangganya masih kokoh berdiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melaporkan bahwa Darwin's Arch yang ikonik telah runtuh. Peristiwa ini merupakan konsekuensi dari erosi alam. Darwin's Arch terbuat dari batu alam yang pernah menjadi bagian dari Pulau Darwin, yang tidak dibuka untuk kunjungan melalui darat," tulis kementerian Lingkungan dan Air Ekuador seperti dikutip dari CNN.
Situs ini dianggap sebagai salah satu tempat terbaik di dunia untuk menyelam dan mengamati gerombolan hiu dan spesies lainnya. Batuan itu diberi nama dari ilmuwan Inggris Charles Darwin.
Kepulauan Galapagos merupakan bagian dari UNESCO World Heritage. Galapagos dikenal akan banyaknya hewan dan tumbuhan endemiknya yang unik-unik. Kepulauan Galapagos, dinyatakan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO pertama pada tahun 1978, menjadi habitat flora dan fauna yang tidak terlihat di tempat lain di Bumi dan merupakan bagian dari cagar biosfer.
Salah satu operator tur, Aggressor Adventures yang tengah berada di sekitar lokasi menyaksikan keruntuhan Darwin's Arch.
"Sayangnya hari ini para tamu kami mengalami kejadian sekali dalam seumur hidup. Pagi ini pukul 11.20 am, waktu setempat, Darwin's Arch yang terkenal runtuh di hadapan kami. Batuan ini dikenal sebagai Pilar Evolusi. Kami akan kehilangan situs ikonik ini," ujar pengelola tur.
(ddn/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol