Geopark Ciletuh di Sukabumi menjadi satu dari sekian banyak destinasi alam di Jawa Barat. Kabarnya, pihak UNESCO akan kembali melakukan evaluasi tahun ini.
Ditetapkan sebagai geopark sejak 17 April 2018, status yang disandang Geopark Ciletuh Palabuhanratu telah berakhir pada 16 April 2020 lalu. Adapun seperti diketahui, validasi ulang dari pihak UNESCO akan dilakukan pada tahun 2021 ini.
Hal itu pun dibenarkan oleh Wakil Bupati (Wabup) Sukabumi, Iyos Somantri saat melakukan audiensi bersama tim detikcom di Pendopo Kabupaten Sukabumi, Senin (26/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul (peninjauan kembali), tiap empat tahun sekali namanya revalidasi dan inshaallah Geopark Ciletuh Palabuhanratu ini akan direvalidasi oleh UNESCO pada bulan Juli 2021 ini," ujar Iyos.
Besar harapan Iyos dan Pemkab Sukabumi, kalau proses revalidasi oleh UNESCO itu dapat berjalan lancar. Iyos pun optimis, kalau Geopark Ciletuh Palabuhanratu kembali dapat mempertahankan statusnya.
"Kita berharap masih bisa bertahan, bertengger sebagai UNESCO Geopark," harapnya.
Status UNESCO Global Geopark (UGG) yang disandang Ciletuh juga sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di sana. Hanya walau diakui, COVID-19 membuat pariwisata di sana sedikit lesu.
"Awalnya pada saat belum ada pandemi ditetapkan UGG pengunjung ada peningkatan yang signifikan. Ada Covid semuanya terdampak, tapi paling tidak masyarakat di wilayah Geopark Ciletuh Palabuhanratu ini secara pasti akan memahami kondisi riil di lapangan, bahwa UGG ini tak hanya pertanian tapi juga wisata dan nanti akan muncul homestay-homestay, ucap Iyos.
Ia pun mencontohkan, bagaimana Geopark Ciletuh Palabuhanratu menafkahi masyarakat sekitar lewat pariwisata. Yakni lewat jasa homestay yang ditawarkan masyarakat setempat.
"Dulu banyak tenaga kerja indonesia yang keluar, kini mereka membuat homestay. Tingkat kesejahteraannya lebih baik," sebutnya.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol