Warga +62 Bikin Hoax Soal Masjid, Media Internasional Heboh

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Warga +62 Bikin Hoax Soal Masjid, Media Internasional Heboh

Bonauli - detikTravel
Kamis, 20 Mei 2021 05:03 WIB
Masjid desa Lakhbi di Aljazair
Foto: (Twitter)
El Qued -

Sebuah unggahan oleh warga +62 menarik perhatian dunia. Isinya, soal masjid dari abad keenam yang terkubur di gurun pasir.

Dilansir dari AFP, masjid yang dimaksud berada di desa Lakhbi, El Qued di bagian timur Aljazair. Begini isi cuitannya:

"Di gurun Aljazair.. Badai pasir mengungkapkan sebuah masjid yang berasal dari abad ke 6 H dan berumur lebih dari 8 abad di desa Adrar, Subhaanallaahil'azhiim..," cuit akun @istiFatkur5.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cuitan tersebut dinyatakan sebagai hoax. Setelah ditelusuri foto yang digunakan oleh akun tersebut adalah milik seorang fotografer Amerika Serikat bernama George Steinmetz.

Masjid desa Lakhbi di AljazairMasjid desa Lakhbi di Aljazair saat direnovasi (asosiasi Elmardjan El Qued/Facebook)

Menurut penuturan dari Steinmetz, desa ini sudah ditinggalkan. Dia tak bisa memberikan kepastian bahwa bangunan tersebut. Yang pasti dulu kota ini memiliki julukan 'Kota Seribu Kubah'.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak tahu apakah itu masjid atau bukan, karena hampir semua bangunan tua di daerah itu dibuat dengan gaya arsitektur yang sama," ucap Steinmetz.

Foto itu diambil pada November 2009. AFP mencoba mencari informasi lewat akun Facebook asosiasi Elmardjan El Qued. Salah Tamer, sekretaris jendral asosiasi Elmardjan El Qued, membenarkan bahwa masjid tersebut berada di sebuah desa yang ditinggalkan.

Masjid desa Lakhbi di AljazairMasjid desa Lakhbi di Aljazair saat direnovasi (asosiasi Elmardjan El Qued/Facebook)

"Itu adalah masjid yang dibangun pada tahun 1935. Masjid ini telah direnovasi 2 kali sebelumnya, pada tahun 1962 dan sekali lagi di bulan Juni 2020," kata Tamer.

Meski tak lagi digunakan, Tamer mengakui bahwa wisatawan dan turis kadang datang ke sana untuk salat. Menurut catatan sejarah, masjid tersebut ditinggalkan pada tahun 1975. Semua warganya pindah ke desa tetangga Lizereg di Trifaoui.

"Saat warga pindah, masjid dibiarkan dan rusak karena cuaca buruk, angin dan hujan," dia menambahkan.




(bnl/fem)

Hide Ads