Tutup Setahun, Kini Umbul Cokro Klaten Buka Kembali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tutup Setahun, Kini Umbul Cokro Klaten Buka Kembali

Achmad Syauqi - detikTravel
Kamis, 20 Mei 2021 16:37 WIB
Umbul Cokro Klaten
Umbul Cokro Klaten (Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Objek mata air Cokro (OMAC) di Desa Cokro, Kecamatan Tulung, Klaten sudah tutup setahun lebih karena pandemi. Namun kini dibuka lagi.

Wisatawan pun menyerbu objek wisata air tersebut meskipun kapasitas masih dibatasi.

"Ini masih ujicoba. Ujicoba rencana dua bulan dan nanti akan dievaluasi lagi," ungkap Kabid Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten, Etty Pusparini pada detikcom di lokasi, Kamis (20/5/2021) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan Etty, di tahap ujicoba ini jam buka dan jumlah pengunjung masih dibatasi. Jam buka hanya sampai pukul 15.00 WIB.

"Ini belum dibuka sehari full, dibuka dari jam 08.00 WIB sampai 15.00 WIB. Tapi kalau nanti ujicoba baik, taat protokol dan tidak ada kasus bisa dibuka penuh," kata Etty.

ADVERTISEMENT

Jika nantinya tidak muncul kasus COVID, imbuh Etty, bisa saja akan dibuka terus. Tentu dibuka mengacu pada surat edaran bupati.

Umbul Cokro KlatenUmbul Cokro Klaten Foto: (Achmad Syauqi/detikcom)

"Kalau bagus nantinya kita buka full. Tentu mengacu pada aturan yang ada, misalnya SE bupati maksimal 30 persen pengunjung," papar Etty.

Kepala Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Daya Tarik Wisata, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten, Ahmad Susanto menjelaskan sejak dibuka uji coba tanggal 14 Februari jumlah pengunjung cukup banyak.

"Cukup banyak. Beberapa hari terakhir tercatat jumlah pengunjung 900 orang, 1.300 orang, 1.200 orang dan 600 orang," jelas Ahmad pada detikcom di lokasi.

Menurut Ahmad, jumlah pengunjung cukup banyak itu tidak diduga sebelumnya. Sebab karena ujicoba, tidak ada publikasi.

"Kita tidak ada publikasi tapi memang dipasang spanduk ketentuan jam buka. Ternyata masyarakat membaca spanduk dan berdatangan," lanjut Ahmad.

Diungkapkan Ahmad, sejak ada pandemi COVID, OMAC ditutup total sejak tahun 2020. Selama 14 bulan ditutup tidak ada pendataan asli daerah.

"Sejak ada pandemi objek ditutup total dan tidak ada PAD. Padahal tahun 2019 sebelum ada pandemi PAD mencapai Rp 1,6 miliar," sambung Ahmad.

Untuk masa uji coba, tambah Ahmad, penerapan protokol kesehatan COVID diutamakan. Sebab semua kru pengelolaan masih tahap belajar menghadapi pandemi.

"Kita semua masih terus belajar di masa pandemi. Protokol kesehatan tetap kita utamakan dan tidak semata buka tapi juga untuk edukasi masyarakat," pungkas Ahmad.

Seorang pengunjung, Yuniati asal Kabupaten Sukoharjo mengatakan mengetahui OMAC buka setelah diberitahu teman. Sebelum tutup karena pandemi.

"Tahu dibuka lagi dari teman disini (Klaten). Soal tiket Rp 15.000 per orang biasa saja karena ini liburan hari raya, tidak terlalu mahal," kata Yuniati pada detikcom di lokasi.




(bnl/bnl)

Hide Ads