Belarusia 'Bajak' Pesawat Demi Tangkap Jurnalis, Bikin Eropa Geram

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Belarusia 'Bajak' Pesawat Demi Tangkap Jurnalis, Bikin Eropa Geram

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Senin, 24 Mei 2021 15:18 WIB
Maskapai budget
Ilustrasi Ryanair, tidak terkait isi berita Foto: (Reuters)
Minsk -

Sebuah pesawat Ryanair dengan rute Yunani-Lithuania dipaksa untuk mengalihkan penerbangan ke Minsk, Belarusia, Minggu (23/5/2021) kemarin. Beberapa aktivis menyebut pengalihan penerbangan FR4978 dengan rute Athena-Vilnius itu untuk menangkap jurnalis yang selalu menyerang kebijakan Belarusia.

Negara-negara Eropa pun mengecam 'pembajakan' ini sambil menuduh Belarusia melakukan aksi terorisme oleh negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip BBC, dari laporan media Belarusia, pesawat jet MiG-29 dikirimkan untuk mengawal pesawat Ryanair karena ada ancaman bom. Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dilaporkan menyetujui tindakan itu. Namun tidak ada bom yang ditemukan di pesawat.

Dalam pernyataannya, Ryanair mengatakan kru pesawat diberi tahu Air Traffic Control Belarusia soal adanya ancaman keamanan. Kru pesawat kemudian diminta mengalihkan penerbangan ke airport terdekat, Minsk. Padahal melihat situs Flighradar24, pesawat justru lebih dekat ke Vilnius ketimbang Minsk saat disuruh pindah jalur.

ADVERTISEMENT

"Kami meminta maaf kepada seluruh penumpang atas keterlambatan ini yang di luar kemampuan Ryanair," tulis Ryanair.

Sebelum pesawat diperbolehkan melanjutkan penerbangan, mantan editor Nexta, Roman Protasevich, ditahan oleh aparat berwenang. Penumpang di dalam pesawat tidak diberi informasi mengenai alasan pengalihan pesawat ke Minsk, namun penumpang lain melihat Protasevich terlihat ketakutan. "Saya melihat langsung matanya dan dia terlihat sangat takut," ujar seorang penumpang.

"Dia berkata dia menghadapi hukuman mati," ujar penumpang yang lain Monika Simkiene.

Pesawat itu kemudian tiba di ibukota Lithuania, Vilnius, 7 jam lebih lambat dari waktu yang dijadwalkan.

Duta Besar AS untuk Belarusia, Julie Fisher, menulis di Twitter bahwa insiden itu merupakan hal yang "menjijikkan". Lukashenko telah memalsukan ancaman bom dan mengirim jet tempur untuk menangkap seorang jurnalis.

Chairman Uni Eropa Charles Michel mengatakan para pemimpin Uni Eropa akan membahas insiden ini hari ini pada pertemuan puncak Dewan, dan dia mengatakan bakal ada konsekuensi dari tindakan Lukashenko.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg malah mengatakan hal ini adalah 'insiden serius dan berbahaya'. Sejak pemilihan bulan Agustus lalu, Lukashenko terus diserang karena dinilai banyak kalangan mencurangi pemilu.

Aksi protes terus bermunculan di negara Belarusia untuk menggulingkan Lukashenko yang telah berkuasa di negara tersebut sejak 1994. Para lawan Lukashenko sudah ditangkap atau mengasingkan diri.




(ddn/rdy)

Hide Ads