Kasus Covid-19 Turun, tapi Kenapa Jepang Malah Perpanjang Status Darurat?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kasus Covid-19 Turun, tapi Kenapa Jepang Malah Perpanjang Status Darurat?

bonauli - detikTravel
Jumat, 28 Mei 2021 06:11 WIB
Ilustrasi Orang Jepang
Ilustrasi Jepang (iStock)
Tokyo -

Negari Sakura Jepang kembali mengumumkan masa darurat akan kembali diperpanjang. Padahal, angka infeksi Covid-19 menurun.

Sebelumnya, Jepang telah memperpanjang status darurat COVID-19 di luar Tokyo dan Osaka hingga 31 Mei tahun ini. Dilansir Kyodo News, keadaan darurat Covid-19 akan diperpanjang lagi hingga 20 Juni.

"Karena penurunan infeksi telah melambat dan rumah sakit tetap berada di bawah tekanan," kata seorang pejabat senior.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan bahwa pemerintah akan berkonsultasi dengan panel ahli pada hari Jumat mengenai keputusan tersebut. Ini juga akan berlaku di Hokkaido, Aichi, Kyoto, Osaka, Hyogo, Okayama, Hiroshima dan Fukuoka.

"Infeksi menurut di beberapa daerah termasuk Tokyo dan Osaka tetap secara keseluruhan situasinya sangat tidak dapat diprediksi," ujar Suga.

ADVERTISEMENT

Perpanjangan status darurat di Jepang itu datang dalam waktu kurang dari dua bulan hingga Olimpiade Tokyo dimulai. Status darurat ini dapat menimbulkan keraguan lebih lanjut tentang keamanan pertandingan selama pandemi.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike dan para pemimpin prefektur lainnya telah meminta pemerintah untuk memungkinkan mereka mempertahankan pembatasan yang lebih ketat. Pembatasan ini diharapkan terus dilakukan hingga 20 Juni.

Kebijakan pembatasan termasuk larangan alkohol di restoran dan tutup pada pukul 20.00. Pembatasan juga ditetapkan pada pertandingan olahraga dan konser. Pemerintah Jepang juga memotong jam operasional tempat karaoke.

Para pelaku usaha yang membandel dab kedapatan melanggar ditunggu sanksi.

Saat ini, masyarakat Jepang juga diminta untuk bekerja dari rumah saja. Selain itu, penonton dari event olahraga juga akan dibatasi 50% saja atau sekitar 5.000 orang dari total kapasitas venue. Pemerintah Jepang masih berusaha untuk melakukan pemulihan ekonomi.

Jepang Sendiri memiliki 4.485 kasus Covid-19 baru per Rabu (26 Mei) dengan rata-rata tujuh hari 4.449 kasus. Totalnya sudah lebih dari 731 ribu kasus yang dicatat oleh Jepang.




(bnl/fem)

Hide Ads