Arab Saudi nampaknya tak mau kalah di tengah pandemi. Pariwisata segera dibuka, kini Riyadh juga dapat kabar gembira.
Dilansir dari Arab News, Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) akhirnya memilih Riyadh sebagai kantor regional pertama di luar Madrid.
Misi kantor Riyadh adalah mengoordinasikan kebijakan dan inisiatif di 13 negara di Timur Tengah. Selain itu kantor ini memiliki fokus untuk mempromosikan produk pariwisata dan pembangunan berkelanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prioritas utama kami sebagai organisasi PBB adalah untuk menciptakan lapangan kerja baru dan menciptakan tujuan baru," kata Zurab Pololikashvili, sekretaris jendral UNWTO, dalam pidato di KTT Pemulihan Pariwisata 2021 di Riyadh.
Baca juga: Arab Saudi Larang Pesawat Israel Melintas |
Kantor ini akan mengumpulkan statistik, membantu merangsang investasi di bidang pariwisata, dan bekerja untuk menentukan kebijakan kesehatan dan keselamatan regional untuk sektor tersebut.
"Kantor regional UNWTO yang baru adalah tanda harapan bagi banyak orang. Memulai kembali pariwisata membutuhkan kepemimpinan dan koordinasi," dia menjelaskan.
Meski di tengah pandemi Covid-19, kantor ini sudah dibangun dalam delapan bulan. Dari kantor ini organisasi juga akan mendukung bisnis, membantu melindungi alam dan warisan budaya, memerangi depopulasi dan ketidaksetaraan regional, serta memberdayakan orang dan komunitas.
"Secara terpisah, Arab Saudi dalam kemitraan dengan Bank Dunia, menjanjikan USD 100 juta dalam membentuk Dana Internasional untuk Pariwisata Komprehensif," kata Menteri Pariwisata Arab Saudi Ahmed Al-Khateeb.
Nantinya ini akan menjadi dana global pertama yang didedikasikan khusus untuk mendukung pertumbuhan pariwisata global. Karena ini bertujuan untuk membangun kapasitas manusia dan kelembagaan di seluruh sektor yang dilanda pandemi.
"Kami mengetahui bahwa industri ini tidak cukup fleksibel, kami kehilangan banyak pekerjaan di sektor ini 14 bulan yang lalu dan banyak perusahaan meninggalkan sistem kerja dan kami tahu bahwa semua bisnis dipimpin oleh sektor swasta, jadi kami harus membangun kembali industri pariwisata yang lebih fleksibel menghadapi krisis," dia menjelaskan.
"Sektor pariwisata adalah satu sektor global. Jadi, kita harus menerapkan protokol terpadu untuk memfasilitasi perjalanan," dia menambahkan.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!