Mau Gowes di Jogja, Ini Aneka Jalurnya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mau Gowes di Jogja, Ini Aneka Jalurnya

Heri Susanto - detikTravel
Sabtu, 29 Mei 2021 15:17 WIB
Bersepeda atau gowes di Yogyakarta
Bersepeda atau gowes di Yogyakarta (Foto: Heri Susanto/detikcom)
Yogyakarta -

Pelaku pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai bangkit. Mereka mengawalinya dengan menggerakkan komunitas lokal, menggarap sport tourism bersepeda dari hotel dan restoran.

Kepala Dinas Pariwisata, Singgih Raharjo, menjelaskan sport tourism di DIY sangatlah lengkap. Apalagi untuk track bersepeda, dari mulai track naik turun gunung, naik konstan, turun ke pantai, maupun datar. Bahkan, untuk down hill pun tersedia di beberapa pegunungan.

"Yogya sangat bervariasi. Tergantung minat wisatawan. Semua bisa dikunjungi wisatawan dengan fasilitas infrastruktur terbaik," kata Singgih di sela acara Syawalan Brompton Yogyakarta, Sabtu (29/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, fasilitas jalan di Yogyakarta untuk bersepeda sangat baik. Itu merata sampai ke pelosok-pelosok jalan sudah beraspal halus.

"Kemudian nilai plusnya adalah fasilitas penunjang mudah. Mau nginep di mana pun hotel dan penginapan tersedia. Ini yang menarik bagi wisatawan," katanya.

ADVERTISEMENT

Paket wisata bersepeda di Yogyakarta ini sebenarnya sudah berjalan lama. Bahkan, Kota Yogyakarta telah memiliki lima jalur bersepeda dari mulai wisata sumbu filosofi, keraton, kampung wisata, sampai bangunan heritage di Kotagede.

Begitu pun dengan paket wisata bersepeda yang telah digarap Jogjabike. Selama masa pandemi ini, banyak masyarakat baik dari DIY maupun luar yang tertarik menikmati suasana Yogyakarta dengan sepeda.

Bersepeda atau gowes di YogyakartaSpot pemberhentian bersepeda atau gowes di Yogyakarta (Foto: Heri Susanto/detikcom)

Hanya saja, menurut Owner Jogjabike Triyanto, paket wisata tersebut belum memberikan dampak yang luas bagi pelaku wisata. Maka, bersama dengan Brompton Yogyakarta mereka menguji coba bersepeda bersama.

"Tidak banyak-banyak untuk menjaga protokol kesehatan (prokes). Alhamdulillah, hasilnya komunitas Brompton bisa meramaikan hotel dan restoran. Ini tentu jika masif dilakukan dengan kelompok-kelompok kecil bisa berdampak langsung terhadap perekonomian di Yogyakarta," kata Triyanto.

Komunitas untuk paket wisata bersama ini maksimal 30 orang. Tidak boleh banyak-banyak, agar jaga jarak tetap bisa dilaksanakan. Sehingga, ekonomi jalan, masyarakat tetap aman.

Bersepeda atau gowes di YogyakartaBersepeda atau gowes di Yogyakarta (Foto: Heri Susanto/detikcom)

Ketua Brompton Yogyakarta, Candra Widianto, mengungkapkan paket bersepeda ini tak hanya untuk kalangan mereka. Komunitas Brompton dari kota lain sudah mengantri bisa menikmati bersepeda di sini.

"Yang sudah fix Minggu depan ada dari Cirebon. Kota lain sudah pesan bisa bersepeda di sini," kata Candra.

Ia mengatakan, pesepeda dari luar DIY banyak yang berminat karena banyaknya pilihan track. Kemudian, letak Yogyakarta yang berada di tengah-tengah memudahkan pesepeda luar kota datang ke Yogyakarta.

"Yang paling membedakan dengan daerah lain adalah kondisi jalannya. Di Yogyakarta jalan-jalannya semuanya halus-halus. Itu menjadi nilai plus karena pengalaman teman-teman bersepeda di kotanya jalannya rusak. Tidak nyaman untuk bersepeda," katanya.




(msl/msl)

Hide Ads