Malaysia menerapkan full lockdown alias penguncian total sejak kemarin. Menjadi seri ketiga lockdown nasional untuk menyetop Covid-19, ada saja warga yang bandel.
Lockdown nasional dilakukan di Malaysia setelah angka kasus virus Corona meningkat. Lockdown nasional itu diterapkan hingga 14 Juni 2021.
Malaysia dihantam gelombang ketiga infeksi Covid-19, dengan mencetak 9.020 kasus baru Covid-19 per Sabtu (29/4/2021). Itu menjadi hari kelima berturut-turut dari rekor infeksi baru. Hingga saat ini, tercatat kematian akibat COVID-19 sebanyak 2.796 kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama lockdown, masyarakat hanya boleh bepergian dengan batas radius 10 km dari rumah. Itu pun dibatasi cuma dua orang yang diizinkan meninggalkan rumah dan hanya diizinkan untuk membeli kebutuhan pokok.
Perjalanan antarnegara bagian dan antardistrik juga dilarang. Bisnis penting seperti gerai makanan dan minuman, perbankan, dan e-commerce, diizinkan beroperasi dengan pengaturan pembatasan yang ketat.
Dalam lockdown penuh itu, pemerintah Malaysia menurunkan aparat militer dan petugas. Mereka berpatroli dan berjaga-jaga untuk memastikan tidak ada pelanggaran yang dilakukan.
Tapi, baru memasuki hari kedua lockdown nasional, sejumlah warga mulai tidak betah di dalam rumah. Mereka mulai menerobos blokade-blokade yang diberlakukan oleh petugas.
Di kota Kuala Terengganu, misalnya, pengendara sepeda motor bahkan dilaporkan telah menggeser beberapa separator beton yang sangat berat. Polisi setempat mencatat ada tiga separator beton besar yang dipindahkan warga di kota itu.
"Kami menduga mereka memindahkan beton-beton itu untuk meninggalkan distrik Kuala Terengganu. Pelaku diyakini menggunakan sepeda motor karena beton yang dikeluarkan seukuran sepeda motor," kata Kapolsek Kuala Terengganu, Abdul Rahim sebagaimana dikutip Astro Awani, Rabu (2/6/2021).
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin selalu menekankan agar lockdown Malaysia yang diterapkan pemerintah itu dipatuhi oleh warga agar infeksi Covid-19 bisa ditekan.
"Masyarakat perlu tetap mematuhi SOP dan secara sukarela tetap berada di rumah. Itu untuk bersama-sama membantu pemerintah mengatasi krisis pandemi di masa sulit ini," ujar dia.
Pada hari pertama, beberapa ruas jalan utama Malaysia sunyi, bahkan seolah menjadi kota mati. Mobil-mobil bergerak tanpa kemacetan di sekitar Menara Kembar Petronas yang berlantai 88.
Lebih dari 800 penghalang jalan juga telah dipasang di seluruh negeri bersama pengerahan sekitar 55.000 petugas polisi.
Baca juga: 10 Negara Terbaik untuk Ekspatriat 2021 |
(fem/bnl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!