Sekira tiga tahun destinasi cantik Suaka Margasatwa Muara Angke ditutup untuk kunjungan umum. Alasannya, fasilitas penunjang di sana masih sangat minim karena rusak dimakan usia. Ambruk.
detikTravel bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan seorang wartawan media lain mengunjungi Suaka Margasatwa Muara Angke di Jakarta Utara, Kamis (3/6/2021). Kami melihat progres pembangunan sarana prasarana di sana dan berkeliling naik perahu juga menyusuri jalan setapak baru.
Oleh BKSDA DKI Jakarta, kami dijelaskan bahwa destinasi itu masih ditutup kemungkinan hingga akhir tahun 2021. Keterbatasan dana dan SDM jadi kendala utama destinasi yang cantik itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengelolaan Suaka Margasatwa Muara Angke memang terkendala karena sumber dana dan manusia terbatas. Jadi BKSDA membuka peluang untuk pihak ketiga untuk melakukan kerjasama dan salah satunya dengan YKAN," kata Nani Rahayu selaku Pengendali Ekosistem Hutan dari BKSDA DKI Jakarta, di lokasi Kamis (3/6/2021).
"Tujuannya menguatkan Suaka Margasatwa Muara Angke sebagai pusat edukasi mangrove dan restorasi mangrove. YKAN sendiri bertujuan lebih besar yakni pengelolaan mangrove di seluruh DKI Jakarta ini dukelola secara terpadu," dia menambahkan.
Baca juga: 6 Fakta Seputar Curug Parigi di Bekasi |
Kata Nani, kerjasama ini memberikan manfaat yang besar bagi BKSDA, pertama mendukung kajian ilmiah sebagai dasar menentukan kebijakan pengelolaan. Jadi mulai dari kondisi ekologi, geofisik kimia sampai ke nilai ekonomi kawasan semua dikaji oleh YKAN.
"Termasuk pembangunan sarpras sudah melalui masterplan visibility study oleh orang-orang kompeten. Apa yang dilaksanakan di Suaka Margasatwa Muara Angke sudah berbasis ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan," dia menjelaskan.
Visi ke depan, kata Nani, Suaka Margasatwa Muara Angke akan menjadi pusat edukasi dan tentunya harus didukung oleh sarana dan pra sarana memadai. Broadwalk kayu pertama dibangun 2007 dan pada tahun 2017 mengalami kerusakan hingga membuat destinasi ini ditutup untuk kunjungan umum.
"Pada tahun 2020 YKAN merealiasasikan pembangunan broadwalk ini. Ini satu-satunya akses pengunjung-pengelola untuk melakukan kegiatan monitoring dan edukasi sangat tergantung pada fasilitas ini," kata Nani.
"Tahun ini YKAN dibantu MERA dan perusahaan-perusahaan besar akan mendukung pembangunan bangunan Mangrove Center yang juga berfungsi sebagai kantor pengelola. Lalu bisa digunakan masyarakat dan kalangan pendidikan di Suaka Margasatwa Muara Angke," dia menambahkan.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!