Yenny Wahid Tak Terima Gaji, Dirut Garuda: Saya Catat!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Yenny Wahid Tak Terima Gaji, Dirut Garuda: Saya Catat!

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Jumat, 04 Jun 2021 13:00 WIB
Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dan Komut Garuda Indonesia Triawan Munaf jadi pembicara dalam talkshow di Kementrian BUMN. Mereka melakukan salam komando.
Dirut Garuda Irfan Setiaputra Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Beberapa waktu lalu, Komisaris Independen Garuda Indonesia Yenny Wahid meminta penangguhan gaji untuk efisiensi. Berikut kata Dirut Garuda Indonesia.

Diketahui, Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Yenny Wahid membeberkan mengenai dewan komisaris yang mengajukan agar gajinya tak dibayar. Menurutnya, itu dilakukan karena kondisi maskapai pelat merah tersebut semakin parah.

"Berhubung kondisi makin parah, maka ada usulan agar gaji tidak dibayarkan dahulu untuk meringankan beban perusahaan," kata dia melalui pesan singkat kepada detikcom, Rabu (2/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan dewan komisaris melakukan kesepakatan agar gaji mereka disetop sementara waktu untuk meringankan beban Garuda Indonesia. Langkah tersebut, bukan pertama kalinya mereka usulkan.

"Ini bukan yang pertama kali komisaris mengusulkan, karena sejak awal pandemi, dewan komisaris mengusulkan agar ada pengurangan gaji," sebutnya.

ADVERTISEMENT
Yenny Wahid hadiri pemakaman Wimar Witoelar di TPU Tanah KusirYenny Wahid usai menghadiri pemakaman Wimar Witoelar di TPU Tanah Kusir (Kadek/detikcom)

Dijelaskannya, sejak awal pandemi, komisaris dan direksi hanya dibayar 50% gaji. Makin tinggi jabatannya maka makin tinggi potongannya.

Disinggung soal hal itu, Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra irit bicara. Secara, ia menyebut kalau hal itu di luar ranahnya.

"Komentar silahkan komentar, nggak apa. Ya saya catat. Pertanyaan yang paling penting boleh nggak saya lakukan itu? Ya kan? Itu aja sih, kita catat," pungkasnya pada detikTravel kala ditemui usai bincang kerjasama Garuda Indonesia dan Hotel Marriott di Hotel Westin, Kamis malam (3/6/2021).

"Tapi gini, saya menghargai, saya komunikasi juga dengan Bu Yenny terima kasih ini segala macam, memang kita menghemat. Terima kasih, tapi tentu saja kan kita mesti taat adjust dan aturan gitu supaya saya nggak satu hari saya atau management disalahkan di sosial, tapi kita diskusi banyak kok," tambahnya.

Bicara soal efisiensi, Irfan tak menampik kalau langkah itu telah dilakukan sejak awal pandemi menyerang tahun 2020 lalu. Namun, hal itu disebutnya tak jadi masalah besar untuk internal Garuda Indonesia.

"Tahun lalu kita melakukan penundaan gaji 50%, saya terima gaji penuh cuma sebulan dua bulan lho. Hari ini kita menunda gaji nggak masalah kok, cuma kadang-kadang kondisi," tutupnya.

Dari catatan detikcom, Garuda Indonesia melakukan pemotongan pembayaran gaji terhitung mulai April-Juni 2020. Besaran pemotongan ditetapkan berdasarkan beberapa kategori sesuai tingkat jabatan. Berikut rinciannya:

1. Direksi dan Komisaris: 50%
2. Vice President, Captain, First Office, dan Flight Service Manager: 30%
3. Senior Manager: 25%
4. Flight Attendant, Expert dan Manager: 20%
5. Duty Manager dan Supervisor: 15%
6. Staff (Analyst, Officer atau setara) dan Siswa: 10%




(rdy/ddn)

Hide Ads