Kejadian mistis kerap dialami oleh pendaki saat menjelajahi gunung di Indonesia. Ada berbagai aturan yang harus diketahui sebelum mendaki.
Ada satu tempat yang dikenal seram di Gunung Kerinci, tepatnya di 'pohon bolong'. Pohon yang tersambar petir tersebut berada di antara pos tiga dan shelter satu.
"Jadi katanya siapa yang foto di situ atau yang terlalu lama istirahat di tempat itu (akan diganggu)," kata guide Gunung Kerinci, Yuda Kharsana kepada detikcom via telepon.
"Tapi bener sih emang tempat itu untuk istirahat bagus banget ada kayunya di depannya segala macem," ungkap Yuda.
"Tapi ya siapa yang melakukan benar benar diganggu," tambahnya.
Selain itu, pendaki diminta untuk tidak turun di atas jam 5 sore. Karena menurut kepercayaan masyarakat setempat waktu tersebut dipercaya adalah saat 'mereka' pulang.
"Kalau turun pas abis turun gunung itu, kalau udah jam 5 mending perjalanan nggak usah dilanjutkan karena kalau dilanjutkan setelah jam 5 sore, itu pasti diganggu," kata Yuda.
Bukan tanpa bukti, ada satu peristiwa yang dialami oleh pendaki asal Malaysia. Wanita yang disapa Kak Mar ini mendaki dengan porter pribadi.
"Kita sebenarnya rame-rame tapi karena si kaka ini dia punya body itu agak besar sedikit jadi dia ambil porter pribadi. Jadi kan dia jalannya agak belakang tuh tapi ditemani oleh porter pribadi," kata Yuda.
Saat naik, pendaki ini memang agak telat dari waktu perkiraan, namun situasi aman aman saja. Namun saat turun, keadaan berubah.
"Nah waktu turun besok ketika di Lembah Dewa di atas shelter satu, tiba tiba ada nenek yang menghampiri dia, tapi dia aja nih yang liat ya," kata Yuda
"Nenek ini bawa dua orang anak kecil dan anak kecil ini persis seperti anaknya dia yang ada di kuala lumpur dengan wajah yang sangat sedih dan nenek ini marah, 'ini anak kamu, kenapa kamu tinggalin, kamu ambil anak kamu,'" tambahnya.
Untungnya pendaki asal Malaysia ini kuat. Dia menyadari bahwa anaknya berada jauh di Kuala Lumpur. Sedangkan dia berada di Kerinci, tidak mungkin anaknya bisa datang dalam waktu yang cepat.
"Dia nggak ambil anak ini, dia tetap jalan dan dia diikutin terus, ini anak mu loh ambil anakmu, dengan wajah anak kecil ini yang sangat kasihan tp dia tetap pegang teguh tadi, 'Anakku ada di kuala lumpur bukan di sini,'" tambahnya.
Saat wanita ini sampai di shelter1 bersama dua porternya, saat itu waktu menunjukan pukul 6 sore. Walau saat itu masih terang, Yudi menyuruh mereka untuk stay semalam dan turun keesokan hari.
"Kita kontak kontak, aku bilang, yaudah kalau gitu situasinya, nggak usah dipaksain turun. Kalian stay satu malam lagi di shelter satu, tapi kalian jangan lepas Kak Mar ini dalam alasan apapun, mau buang air kecil mau buang air besar kalian harus temenin," kata Yuda.
Namun ternyata, nenek itu tak kunjung pergi. Dia menunggu di depan tenda semalaman.
"Besok harinya lagi pas mereka turun nenek ini juga tetap ngikut dan pas udah keluar pintu rimba nenek itu nangis, ini anakmu kenapa kamu nggak mau ambil gitu,"kata Yuda.
Untungnya pendaki ini tetap teguh pada pendiriannya dan tidak memperdulikan si nenek yang terus membujuknya.
Menurut Yuda, jika dia terhasut membawa kedua anak tersebut, maka dia akan berpindah ke dimensi lain.
"Seandainya nih dia mengambil anak itu, itu akan terjadi perbedaan alam. Mungkin Kak Mar ini akan ada di dimensi lain," katanya.
Traveler sudah pernah mendaki di Gunung Kerinci?
Simak Video "Video: Guru di Jambi Minta Maaf Seusai Viralkan Jembatan Rusak "
(elk/rdy)