Kejadian pendaki tersesat dan hilang hingga meregang nyawa juga terjadi pada pendaki Gunung Gede. Persiapan fisik dan batin menjadi kunci keselamatan selama mendaki di sana.
Gunung Gede merupakan salah satu gunung favorit wisatawan asal Jabodetabek. Lokasinya yang mudah dijangkau dan medannya yang cocok untuk pemula, menjadikan gunung ini digandrungi oleh mereka yang ingin sejenak melepas penat.
Meskipun begitu, rupanya kejadian-kejadian tidak menyenangkan juga beberapa kali terjadi di sana. Menurut Polisi Kehutanan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Adi hal tersebut tak dapat dilepaskan dari unsur sejarah hingga mistis dari gunung ini.
"Faktor X di hutan ini tidak bisa dipungkiri juga ada," katanya kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Ia bersama rekan polisi kehutanan yang sudah biasa menjelajahi Gunung Gede pun masih kerap mengalami kejadian di luar nalar. Untuk mencegah hal tersebut, polisi kehutanan punya kiat tersendiri.
"Saya kalau patroli punya aturan. Satu kalau bersama polhut wanita, posisinya tidak boleh sedang datang bulan. Kedua yang memimpin harus satu orang artinya tidak ada orang lain yang mengatur-atur lagi. Yang ketiga tidak boleh ada silang pendapat selama di perjalanan. Kalau ada perdebatan diselesaikan di bawah. Kalau masih marah, lebih baik tidak usah ikut naik," ia menjelaskan.
Akan tetapi tak dapat dipungkiri juga, meskipun persiapan sudah matang, kejadian tak menyenangkan tetap dapat terjadi.
"Beberapa kali kejadian. Kami jalan 10 orang. Tahu-tahu 5 orang di depan hilang. Yang belakang manggil-manggil nggak kedengeran dan nggak saling lihat," ujarnya.
"Kalau sudah begitu, kita duduk saja dulu. Ngopi, makan, nyantai. Nanti tiba-tiba kelihatan, mereka di sebelah sana, kita di sebelah sini. Sudah itu cuma bisa bilang, pulang yuk," kenangnya.
Selanjutnya pengalaman tersesat Polhut Gunung Gede
Simak Video "Video Balai Besar TNGGP Perpanjang Penutupan Pendakian Gunung Gede"
(pin/ddn)