Gunung Gede sarat akan mitos yang dipercaya sebagai penggalan kisah masa lalu. Untuk itu, sebelum mendaki, traveler harus tahu hal-hal apa yang tak boleh dilakukan.
Gunung Gede berkaitan erat dengan petilasan dari pendiri atau sesepuh Cianjur. Di kawasan gunung ini terdapat lokasi bersejarah yang biasanya didatangi oleh peziarah.
"Banyak lokasi yang dianggap bersejarah dan dalam perkembangannya cenderung dianggap keramat, sehingga kerap didatangi peziarah pada waktu waktu tertentu," kata Polhut di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Adi kepada detikcom, Jumat (11/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti pada pendakian gunung lainnya, wanita yang sedang datang bulan juga diimbau untuk tidak mendaki terlebih dahulu. Namun peraturan ini agar pendaki tidak cepat lelah.
Selain itu, terdapat aturan yang tak tertulis di masyarakat di lokasi atau lintasan tertentu. Tujuannya agar tidak melakukan hal-hal yang tabu. Di antaranya, dilarang buang air kecil/besar sembarangan, tidak berbicara sombong/takabur, tidak melakukan hal-hal tak senonoh dan dilarang membakar ranting cantigi/edelweis.
"TNGGP (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango) sendiri memberikan himbauan bagi para pendaki wanita yang sedang datang bulan, namun lebih ke arah pertimbangan kesehatan, karena bila sedang datang bulan biasanya lebih sensitif dan cepat lelah, sedangkan naik gunung membutuhkan kondisi fisik yang prima," kata Adi.
Adi menuturkan, selain peraturan yang disebutkan, akan lebih bijaksana apabila pendaki berkegiatan di alam bebas dengan tetap menjaga alam. Tak lupa dengan menghormati kearifan lokal dan norma-norma yang ada di masyarakat.
Dengan lokasinya yang tidak jauh dari ibu kota, Gunung Gede menjadi salah satu gunung favorit pendaki Jabodetabek. Selain itu, jalurnya yang relatif pendek, gunung ini menjadi tujuan pendaki yang cuma memiliki waktu akhir pekan untuk mendaki gunung.
(elk/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!