Duka jadi sopir turis Arab pelaku kawin kontrak
"Nyuruh nggak tahu waktu. Kalau pertama kali ketemuan sama calon pengantin tapi nggak cocok sama ceweknya (alasannya kurang cantik dan faktor lain) ada yang nggak ngasih uang makan atau uang ojek ke ceweknya," kata Agus.
Selain itu, para turis Arab pelaku kawin kontrak ini hanya bisa berkomunikasi menggunakan Bahasa Arab. Jadi, mereka bisa marah-marah sendiri kalau kemauannya tak dipenuhi dengan cepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komunikasi pakai Bahasa Arab. Driver sedikit banyak bisa bahasa itu. Kalau nggak bisa ya kita telfon calo," ujar Agus.
Meski demikian, ada pula sopir turis Arab pelaku kawin kontrak yang mampu membeli mobil bagus juga angkot. Jadi memang mereka mampu memanfaatkan peluang dan uang hasil dari kerjanya.
"Driver kalau bagus ada yang beli Terios sama angkot," ujar Agus.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!