Mari kita membahas sisi lain dari wisata kawin kontrak di Kampung Arab, Cipanas, Cianjur. Kenapa disebut demikian, karena para turis Arab ini datang menggunakan visa wisata.
Perlu diketahui bahwa fenomena kawin kontrak di sekitar Puncak Pass memang benar adanya. Di momen lebaran haji, para turis dari Timur Tengah ini datang ke Indonesia.
Baca juga: Haramnya Kawin Tamasya |
Berikut lima sisi lain wisata kawin kontrak di Cianjur:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Suasana terkini Kampung Arab Cianjur
Fenomena kawin kontrak di Cipanas, Cianjur bukan isapan jempol. Kampung itu kini sepi turis Arab, sebagai pelaku kawin kontrak, terimbas pandemi virus Corona.
Pantauan tim detikcom di sekitar Cipanas, Cianjur beberapa waktu lalu, destinasi dataran tinggi ini memang kental di dengan nuansa Arab. Di beberapa lokasi, di dekat kompleks vila, begitu banyak pertokoan, restoran, hingga layanan jasa yang papan namanya ditulis dengan huruf Arab.
Kami pun mendatangi vila di Cipanas, Cianjur yang sering dijadikan tempat tinggal oleh orang-orang Arab ini. Lokasinya berada di komplek vila Kota Bunga.
Ada satu dua turis Arab atau Timur Tengah yang sedang berjalan-jalan. Ada pula anak-anak dengan wajah khas Arab yang bermain di kompleks itu.
Pandemi Corona juga menghajar Kampung Arab di Cipanas, Ciajur. Tak ada lagi wisatawan Timur Tengah yang datang ke sana karena pembatasan perjalanan di negaranya.
Kalau pun masih ada turis Arab adalah yang punya surat izin tinggal jangka panjang. Ada lagi orang Arab yang masih tinggal di Cipanas, Cianjur adalah yang punya usaha di sana.
Satu lagi, beberapa turis Arab yang datang ke Cipanas berasal dari Jakarta. Mereka datang ke sana hanya beberapa hari untuk berlibur.
2. Wisata kuliner khas Arab berguguran
Kumpulan toko, kafe, hingga restoran khas Arab begitu lekat dengan kawasan Cipanas, Cianjur. Kini, semua itu sekarat karena pelanggannya, turis Arab yang jadi pelaku kawin kontrak tak juga datang.
Pandemi Covid-19 membuat banyak negara menutup perbatasan dan memperketat syarat penerbangan ke luar negeri. Ini juga mempengaruhi turis Arab yang berasal dari Timur Tengah dan masuk ke Indonesia.
Nah, salah satu destinasi favorit turis Arab itu ke Cipanas yang memiliki hawa sejuk. Selama tinggal di Indonesia, mereka makan di rumah atau pun kalau makan di luar, mereka mencari santapan yang sudah akrab dengan lidah mereka. Bahkan, bagi turis Arab yang melakukan kawin kontrak dengan perempuan-perempuan warga lokal Cipanas.
Ya, menurut pengakuan dua perempuan pelaku kawin kontrak, suami mereka yang berasal dari Arab, kerap makan di luar, ke restoran yang bercita rasa Arab.
Pandemi Corona membuat destinasi wisata kuliner restoran Arab juga toko-toko lain berbau Arab gulung tikar. Salah satu yang begitu terkena dampak adalah Restoran Magadir, Cipanas, Cianjur.
3. Pelaku kawin kontrak bagi-bagi kambing saat Idul Adha
Turis Arab pelaku kawin kontrak di Cipanas, Cianjur tak hanya merogoh kantong untuk uang mahar dan talak. Mereka juga sering memberi kambing bagi masjid kampung di sana saat momen lebaran haji atau Idul Adha.
Pemberian kambing biasanya saat momen lebaran haji. Jadi, mereka yang membagi-bagikan kambing akan disalurkan ke masjid kampung di mana si sopir pribadi itu tinggal.
"Ada turis Arab yang baik. Mereka sering ngasih kambing satu-satu ke masjid-masjid di kampung," terang Agus, salah satu calo kawin kontrak, kepada tim detikcom beberapa waktu lalu. Driver ini juga menjadi penghubung bagi pelaku calo kawin kontrak dan calon pengantin.
"Kampungnya di mana, ini saya belikan kambing," ujar dia menirukan turis Arab itu.
Kini, kehidupan sopir pelaku kawin kontrak sedang terpuruk. Penghasilan mereka dari turis Arab itu terhenti dan kembali menjadi sopir angkot.
Selanjutnya
4. Isi toko suvenir khas Arab di Cianjur
Kunjungan turis Arab ke Cipanas, Cianjur begitu melekat ke segala aspek. Toko suvenir juga kelontong di sana pun beradaptasi dengan keberadaan mereka.
Adaptasi itu bisa dilihat dari tulisan plang toko yang berhuruf Arab hingga jualannya pun khas Arab. Turis Arab yang datang ke Cipanas biasanya untuk berwisata terselubung, kawin kontrak.
Dalam kesempatan ini, tim detikcom bertemu dengan pemilik toko Lestari Al-Zahira. Ia menampik bahwa tokonya itu memang spesial buat orang-orang Arab tapi lebih ke mencari peluang yang ada saat itu.
Memang, saat kami tiba di lokasi, ada satu dua orang Arab yang mengunjungi toko khas Arab ini. Dilihat dari luar, toko khas Arab ini menjual sisha hingga vas khas asbak kesukaan orang Arab.
Meski pemilik menampik tokonya khusus turis Arab, namun dagangannya identik dan khas dengan huruf Arab. Karena, ada begitu banyak merk internasional yang tujuan impor ke Arab dan ada di toko ini.
5. Sopir travel pelaku kawin kontrak tiada orderan lagi
Ketiadaan turis Arab, yang bukan rahasia lagi kebanyakan adalah pelaku kawin kontrak, di Cianjur berimbas signifikan terhadap sopir mobil travel. Mereka menjerit karena tak ada lagi pelanggan.
Mereka yang mengantar para turis Arab itu berkeliling ke mana saja sesuai pesanan, mulai dari berbelanja sampai berlibur. Begini penuturan dia pada tim detikcom.
Salah satu yang menjadi sopir adalah Agus. Selain sopir, ia juga menjadi penghubung calo kawin kontrak, menghubungkan si turis dengan pengantin wanita hingga wali si pengantin sejak tahun 2013.
Biasanya, Agus bakal menjemput turis Arab itu dari Bandara Soekarno Hatta. Dia menggunakan mobil sewaan untuk operasional.
Agus menambahkan bahwa mobil-mobil yang digunakan untuk menjemput turis Arab ini adalah mobil sewaan yang biasanya telah disewa dari rental selama sebulan atau mingguan. Karena, harga yang ditawarkan akan lebih murah bila menyewa dalam waktu jangka panjang.
Simak Video "Video: Madu Asam Lebah Kelulut Tanpa Sengat Jadi Magnet Turis Arab"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/ddn)

Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum