Dilema Istana Dalai Lama Saat Kebanjiran Turis China

Femi Diah - detikTravel
Senin, 21 Jun 2021 19:03 WIB
Istana Potala, rumah Dalai Lama (AP Photo/Mark Schiefelbein)
Lasha -

China yang telah bebas dari pandemi virus Corona berimbas kepada bergairahnya wisata Tibet. Turis China getol melancong ke Tibet, yang rupanya menyisakan dilema.

Tibet kebanjiran turis dari China. Penyebabnya, China yang sudah bebas Corona tetap membatasi perjalanan warganya ke luar negeri. Di saat bersamaan Profesor geografi di University of Colorado Boulder, Emily Yeh, menyatakan Tibet mengalihkan fokus dari turis internasional ke negara tetangga karena kelas menengah China tengah tumbuh.

Salah satu objek wisata yang menjadi primadona turis China adalah Istana Potala di Lhasa. Istana Potala merupakan kediaman Dalai Lama pada periode 1649 hingga 1959. Bangunan itu ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO sejak 1994.

Dalai Lama merupakan pemimpin spiritual pemeluk agama Buddha Tibet sekaligus simbol pemersatu masyarakat Tibet. Dalai Lama ke-14, Tenzin Gyatso, meninggalkan Istana Potala setelah pemberontakan Tibet yang digagalkan pasukan China pada 1959. Dalai Lama kemudian tinggal di Dharamsala, wilayah Himachal Pradesh, India.

Bagi Tibet, kedatangan turis China menjadi berkah, namun sekaligus tuntutan kerja ekstra. Kehadiran wisatawan tentu saja menambah pendapatan negara, namun keberadaan Istana Potala yang sudah cukup tua dan ada di lereng bukit membutuhkan aksi konservasi.

"Tantangan terbesar bagi kami adalah menyeimbangkan antara perlindungan dan penggunaan peninggalan budaya," kata Gonggar Tashi, kepala administrator Istana Potala, seperti dikutip AP.

Selanjutnya Pembatasan Pengunjung di Rumah Dalai Lama



Simak Video "Video: Pinisi Tenggelam di Perairan TN Komodo, Angkut 8 Turis Asing"

(fem/ddn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork