Objek wisata di Kabupaten Bantul ditutup setiap akhir pekan. Akibatnya wisatawan numpuk di daerah Gunungkidul.
Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad mengatakan bahwa banyak wisatawan yang memilih berlibur ke daerah Gunungkidul saat wisata di Bantul tutup. Bahkan sempat terjadi antrean panjang di objek wisata Gunungkidul.
"Dengan ditutupnya (objek wisata Bantul) wisatawan malah larinya ke Gunungkidul sehingga terjadi antrean panjang di Gunungkidul termasuk di Malioboro (Yogyakarta)," kata Noviar, di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (21/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Noviar, semestinya kebijakan ini serentak diterapkan oleh kabupaten/kota lain di DIY. Dengan begitu, wisatawan tidak punya opsi untuk berkunjung ke objek wisata lain.
"Kalau kebijakan sama antar kabupaten mereka tidak akan masuk, termasuk bus-bus antrean, bus parkir tidak akan terjadi," pungkasnya.
Terpisah, Bupati Gunungkidul Sunaryanta berujar pihaknya masih berpedoman terhadap Instruksi Gubernur (Ingub) DIY Nomor 15/INSTR/2021 tentang perpanjangan PPKM mikro untuk pengendalian Covid-19.
Pemkab Gunungkidul tak menghentikan operasi objek wisata, melainkan hanya memperketat pengawasan di sejumlah tempat wisata. Seperti memberlakukan pembatasan jam operasional dan jumlah pengunjung.
Sunaryanta mengatakan pihaknya baru akan menutup objek wisata ketika kasus penularan Covid-19 muncul.
"Pergerakan ekonomi harus jalan. Artinya, antara (protokol) kesehatan dengan pergerakan ekonomi. Jadi itu nanti kebijakan daerah, kalau saya nanti tutup semua pergerakan ekonomi enggak jalan lagi," kata Sunaryanta di Kompleks Kepatihan.
Menurut Sunaryanta, penutupan objek wisata bisa mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat Gunungkidul karena mayoritas membuka usah di sekitar pantai. Gunungkidul diketahui memiliki garis pantai sepanjang 72 kilometer.
"Lebih baik diperketat," kata Sunaryanta.
Senada, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan pihaknya juga belum mengeluarkan kebijakan terkait penutupan tempat wisata. Pihaknya hanya akan memperketat penerapan protokol kesehatan Covid-19.
"Kita tidak melakukan penutupan, tetapi pengawasan dengan ketat sweeping-sweeping pemeriksaan terhadap wisatawan," kata Heroe.
Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan pihaknya menyerahkan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk kebijakan penutupan objek wisata di tengah pandemi Covid-19.
"Terserah kabupaten/kota yang bisa lihat kondisi riilnya," kata Sultan.
Pihaknya hanya menekankan agar masyarakat bersedia membangun kesadaran menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat untuk kepentingan diri sendiri dan bersama.
Penutupan obyek wisata di Bantul berdasarkan Instruksi Bupati (Inbup) Bantul Nomor 15/INSTR/2021 tentang perpanjangan kesembilan PPKM mikro untuk pengendalian penyebaran Covid-19.
Objek wisata yang dikelola Pemkab tak beroperasi di hari Sabtu dan Minggu. Berdasarkan data Dinas Pariwisata setempat objek wisata yang dikelola oleh pemkab antara lain Pantai Parangtritis, Pantai Samas, Pantai Goa Cemara, Pantai Pandansimo, Pantai Kwaru, Goa Selarong, dan Goa Cerme.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour