Okupansi Turun, Hotel di Jabar Bikin Terobosan Sediakan Tempat Isoman

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Okupansi Turun, Hotel di Jabar Bikin Terobosan Sediakan Tempat Isoman

Wisma Putra, Yuda Febrian - detikTravel
Jumat, 25 Jun 2021 14:55 WIB
Ilustrasi hotel
Ilustrasi hotel (Getty Images/Enes Evren)
Jakarta -

Okupansi hotel di Jabar menurun drastis akibat lonjakan kasus COVID-19 terutama di zona merah. Agar tetap cuan, hotel ditawarkan sebagai tempat isolasi mandiri (isoman) Covid-19.

Pandemi virus Corona membuat banyak objek wisata ditutup. Imbasnya, tingkat keterhunian hotel terjun bebas.

Agar operasional hotel tetap berjalan, pengusaha hotel banting stir dan menjadikan hotel tersebut untuk tempat isoman pasien orang tanpa gejala (OTG) COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan begitu meningkat kembali COVID-19 ini, sehingga okupansi hotel di bawah satu digit, jadi mereka ya tidak ada jalan lain, hotel mengambil inisiatif sendiri untuk bisa mempertahankan operasionalnya," kata Ketua PHRI Jawa Barat Herman Muchtar via sambungan telepon, Jumat (25/6/2021).

"Saya baru tahu kemarin juga, banyak hotel yang kreatif untuk membantu pemerintah daerah menjadi tempat isolasi bagi mereka yang OTG ya," dia menambahkan.

ADVERTISEMENT

Herman menyebut sudah ada 10 hotel di Jabar yang dijadikan sebagai tempat isoman.

"Sudah ada sekitar 10 hotel, di Bandung banyak, Purwakarta ada, Bekasi ada, Karawang ada ya," sebutnya.

Ada hotel yang bekerjasama dengan pemerintah, ada juga hotel yang bekerjasama dengan BUMN bahkan yang mandiri.

"Jadi begini, ada beberapa hotel yang kerjasama dengan pemerintah Provinsi Jabar, ada yang kerjasama dengan pemerintah kabupaten kota, ada juga yang kerjasama dengan BUMN, ada juga isolasi mandiri langsung bayar," kata dia.

Untuk yang berbayar, harganya pun bermacam-macam.

"Ada yang per hari dan paket, macam-macam ada yang sampai Rp 3,5-4,5 juta per 10 hari," ujarnya.

Begitupun dengan fasilitas yang diberikan oleh pihak hotel. "Macam-macam juga, beda-beda, ada yang sama perawat, ada yang tanpa perawat, ada yang hotel saja tanpa makan, macam-macam," tuturnya.

Hotel yang dijadikan tempat isoman tidak dicampurkan dengan pelanggan lainnya. "Tidak, hanya isolasi saja, khusus buat Covid-19," ujarnya.

Herman mengatakan, kondisi okupansi hotel saat ini sangat mengkhawatirkan. "Sangat rendah, di bawah 1 digit, orang tidak boleh ke Bandung, apalagi sekarang zona merah," kata dia.

Halaman berikutnya ---> hotel di Karawang

Pemkab Karawang Siapkan 5 Hotel

Mengantisipasi ketiadaan ruang isolasi, akibat lonjakan kasus Covid-19 yang meningkat, Satgas Covid-19 Karawang menyiapkan lima hotel untuk isoman.

"Jadi Alhamdulillah, kami dari Satgas Karawang, telah berkomunikasi dengan asosiasi perusahaan di Karawang, untuk membantu pengadaan fasilitas bagi tenaga kesehatan, juga ruang isolasi, dan rencananya ada 5 hotel yang akan disiapkan untuk ruang isolasi," ujar Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh.

Asep telah berkomunikasi dengan Asosiasi Perusahan Indonesia (APINDO), akan memberikan fasilitas hotel bagi penyediaan ruang isolasi.

"Ada lima hotel nantinya untuk membantu penyediaan ruang isolasi, yakni hotel Grand Kenari, Grand Citra, Grand Karawang Indah, Grand Merak, serta Grand Pangestu," kata dia.

Kelima hotel itu, diharapkan mampu menampung pasien Covid-19. Adapun tenaga kesehatan, dan obat-obatan akan disediakan oleh Satgas Karawang.

"Jadi hari ini juga, saya akan bertemu dengan para perkumpulan HRD, untuk nantinya berkoordinasi soal isolasi para buruh yang positif, juga isolasinya di hotel, agar mudah dalam penanganannya, nantinya, dari kita hanya menyediakan tim kesehatan, dan obat-obatan," kata dia.

Sebelumnya, dari data yang terbaru Satgas Covid-19 Karawang, pada Kamis kemarin, pukul 12.00, ada 541 orang terkonfirmasi positif, dan 35 orang meninggal dunia.

Sementara itu, tingkat kesembuhan pasien covid-19 di Karawang 91 persen, dari total kasus yang terkonfirmasi positif.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Karawang, Fitra Hergyana mengatakan dari total jumlah yang terkonfirmasi positif, ada 91 persen pasien alami kesembuhan.

"Total terkonfirmasi positif dari data terbaru kemarin, yakni 23.615, dan yang sembuh itu ada 20.404 jadi ada sekitar 91 persen pasien yang alami kesembuhan," kata dia.



Simak Video "Menikmati Wisata Tersembunyi Madura, dari Myze Sumenep"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads