Muncul Klaster Wisata Covid-19, Seluruh Destinasi di Pangandaran Ditutup

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Muncul Klaster Wisata Covid-19, Seluruh Destinasi di Pangandaran Ditutup

Faizal Amiruddin - detikTravel
Selasa, 29 Jun 2021 10:43 WIB
Pantai Pangandaran
Pantai Pangandaran ditutup (Faizal Amiruddin/detikcom)
Pangandaran -

Pemerintah Kabupaten Pangandaran menutup sementara semua objek wisata. Penyebabnya, muncul klaster wisata yang menambah angka kasus Covid-19.

Penutupan objek wisata Pangandaran dilakukan selama 10 hari, mulai Selasa (29/6/2021) sampai Jumat (9/7/2021). Kebijakan itu diambil akibat semakin meluasnya penyebaran virus Corona di Pangandaran, termasuk di kawasan objek wisata.

Ya, ditemukan cukup banyak klaster-klaster penularan Covid-19 di kalangan para pelaku usaha pariwisata. Setidaknya, sudah ada empat hotel dan penginapan di Pangandaran yang menjadi klaster penularan virus Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, puluhan pedagang asongan dan kaki lima di sekitar pantai di Pangandaran juga diketahui terpapar virus Corona.

Penutupan objek wisata pantai Pangandaran juga dibarengi oleh pengetatan PPKM atau pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat Mikro di tiga desa sekitar objek wisata, yaitu Desa Pangandaran, Desa Babakan, dan Desa Purbahayu. Ketiga desa ini merupakan wilayah pusat kegiatan pariwisata pantai Pangandaran.

ADVERTISEMENT

Desa Pangandaran adalah wilayah objek wisata pantai berada, sedangkan Desa Babakan dan Desa Purbahayu adalah wilayah domisili para pelaku usaha pariwisata di Pangandaran.

Pantauan detikcom, Selasa pagi dua akses utama menuju pantai Pangandaran ditutup total. Petugas gabungan memasang barikade dan melakukan penjagaan. Hanya warga setempat saja yang diperbolehkan masuk. Sementara wisatawan sama sekali tidak diperbolehkan masuk.

"Sebetulnya berat, tapi demi kebaikan bersama dan keselamatan masyarakat kami akhirnya menutup seluruh objek wisata Pangandaran dan melakukan PPKM," kata Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata.

Selain menghentikan aktivitas pariwisata, Pemkab Pangandaran juga memberlakukan work from home (WFH) 100 persen untuk semua perkantoran pemerintahan.

"Semua kantor WFH 100 persen untuk 10 hari ke depan, karena banyak terjadi klaster di perkantoran. Beberapa pegawai kami ada yang terpapar," kata Jeje.*




(fem/fem)

Hide Ads