Pesawat Kelamaan Diparkir Kini Dipenuhi Serangga dan Sarang Burung

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pesawat Kelamaan Diparkir Kini Dipenuhi Serangga dan Sarang Burung

Putu Intan - detikTravel
Selasa, 06 Jul 2021 14:15 WIB
Airplanes are parked on the tarmac at the international airport of Orly, the day of its closure due to a drop in traffic, in Orly, south of Paris, Wednesday, April 1, 2020 as the government announced an extension of the initial 15-day home confinement period that came into force on March 17 in a bid to brake the spread of the Covid-19. The new coronavirus causes mild or moderate symptoms for most people, but for some, especially older adults and people with existing health problems, it can cause more severe illness or death. (AP Photo/Francois Mori)
Pesawat Air France. Foto: AP/Francois Mori
Paris -

Pandemi COVID-19 memaksa pesawat Air France parkir dalam waktu lama. Efeknya, pesawat dipenuhi serangga hingga sarang burung.

Memasuki musim panas, maskapai-maskapai di Eropa bekerja ekstra untuk membersihkan pesawat yang digrounded. Pesawat-pesawat yang tak terbang itu dibersihkan dari jamur, serangga, bahkan sarang burung yang mengotorinya.

Dilansir dari AFP, Selasa (6/7/2021) maskapai asal Prancis, Air France melakukan pembersihan ini pada pesawat-pesawat yang sudah diparkir di Bandara Orly selama setahun. Mereka kemudian membawanya ke hanggar tempat teknisi melepas terpal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sama seperti kebanyakan maskapai, Air France memarkir sebagian besar pesawatnya selama pandemi karena pembatasan perjalanan. Sebanyak 80 persen armadanya diparkir di puncak masa krisis.

Saat ini penerbangan akan kembali bergeliat. Pesawat-pesawat Airbus A321 akan dioperasikan kembali untuk mengangkut orang-orang yang ingin menikmati libur musim panas.

ADVERTISEMENT

Meskipun pesawat yang diparkir ini menerima perawatan rutin, rupanya menyiapkan Airbus untuk mengangkut lebih dari 200 penumpang per penerbangan bukanlah pekerjaan yang cepat.

"Ada banyak sistem yang dimatikan dan sudah lama tidak beroperasi dan kami harus menguji ulang dan memeriksa ulang," kata penanggung jawab persiapan penerbangan Air France, Vincent Rigaudie.

"Kami perlu memeriksa level oli di hidrolika, kami memeriksa semua sistem mesin," ia menambahkan.

Setelah itu, pesawat akan melakukan uji terbang. Tujuannya untuk memastikan semua sistem beroperasi secara normal sebelum pesawat diberi lampu hijau untuk melanjutkan layanan penerbangan.

Selain soal mesin yang harus dipastikan kesiapannya, Rigaudie juga punya pekerjaan untuk mengusir merpati. Burung-burung ini kerap membuat sarang di pesawat yang diparkir, terutama pada bagian sayap setinggi aileron. Apalagi kotoran burung merpati juga bersifat korosif.

Kemudian masalah lainnya adalah tangki bahan bakar yang terkontaminasi jamur dan serangga. Ini menghalangi sensor kecepatan udara.

Terpal yang selama ini melindungi pesawat juga menghadirkan tantangan tersendiri karena kelembapan yang dapat menumpuk di bawahnya. Maka, kantong penyerap kelembaban ditempatkan di dekat bilah kipas Airbus.

Bila pesawat diparkir di kota yang panas dan lembab terkena polusi, korosi akan terjadi lebih cepat.

Dengan sejumlah tantangan ini, pesawat Air France yang diparkir di Orly membutuhkan waktu 200-300 jam kerja untuk dapat membuat pesawat Airbus A320 dapat terbang kembali.

Semuanya dimulai dengan inspeksi visual, termasuk menggunakan kamera mikro yang dipasang pada tabung fleksibel panjang untuk masuk ke area yang tidak dapat diakses. Airbus memiliki sistem komputer yang mendeteksi malfungsi.

Drone digunakan untuk memeriksa area yang tinggi. Kemudian peralatan diuji dan diperbaiki atau diganti jika perlu.

Baterai disambungkan kembali dan permukaan interior dan eksterior dibersihkan sebelum pesawat siap mengangkut penumpang lagi.




(pin/ddn)

Hide Ads