Wisatawan asing yang kini singgah di Bali rupanya masih lalai dalam menjalankan protokol kesehatan. Mereka ogah pakai masker untuk mencegah penularan COVID-19.
Sebagai daerah yang menggantungkan perekonomian dari sektor pariwisata, Bali telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kembali wisatawan. Mulai dari mendorong masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) sampai melakukan vaksinasi.
Fakta itu diungkapkan salah seorang pembaca detikcom yang tinggal di Denpasar Selatan, Sabrina Hutajulu. Menurutnya, masyarakat Bali sudah sadar pada pentingnya menjalankan prokes dalam beraktivitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau warga lokal Bali taat sekali. Masker selalu dipakai. Ada kegiatan apapun, protokolnya sangat ketat," kata Sabrina ketika dihubungi detikcom via telepon, Selasa (6/7/2021).
Selain itu, vaksin juga mudah didapatkan di sana. Sabrina menuturkan, setiap hari Puskesmas selalu ramai dengan masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin.
"Vaksinasi setiap hari di Puskesmas ramai tapi tetap tertib. Nggak sampai yang berkerumun banget," ujarnya.
Baca juga: PPKM Darurat, Kuta Bali Mati Suri |
Ia pun menceritakan pengalamannya mendapatkan vaksin di Bali. Kebetulan, ia merupakan pemegang KTP Jawa Barat tetapi prosesnya cukup mudah hingga akhirnya mendapatkan vaksin. Saat itu, Sabrina berhasil mendapatkan vaksin AstraZeneca.
"Karena saya KTP Jawa Barat, jadi waktu itu harus urus domisili dulu. Setelah itu langsung ke Puskesmas di Denpasar dan langsung hari itu juga divaksin. Lancar, nggak susah vaksin di sini," kata dia.
Berbeda dengan masyarakat Bali, wisatawan asing justru mengabaikan prokes dan vaksinasi Covid-19. Sabrina mengatakan ia sering menjumpai WNA yang tak mau pakai masker.
"Bule-bule di Canggu nggak ada yang mau pakai masker. Susah sekali bule-bule itu pakai masker. Bawa motor, jalan kaki, nggak mau pakai masker," Sabrina bercerita.
Sama halnya untuk vaksin, Sabrina juga belum pernah menjumpai WNA yang mendaftarkan diri untuk melakukan vaksinasi. " Kalau untuk bule divaksin, belum pernah lihat saya bule ke Puskesmas untuk vaksin," dia menjelaskan.
Di Bali berbagai upaya dilakukan aparat setempat untuk menertibkan orang-orang yang melanggar prokes. Tapi, agaknya wisatawan asing bandel ini tidak kapok juga.
"Di sini selalu ada razia setiap pagi jam 8 di persimpangan-persimpangan jalan. Denda juga ada, kalau tidak salah Rp 50 ribu untuk orang lokal, kalau untuk bule Rp 200 ribu. Tapi mereka tetap bandel, sampai kadang suka kesal melihat mereka jalan nggak pakai masker," ia menuturkan.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan