Enggak Perlu Keluar Rumah, Traveler Bisa Wisata dan Kurban Virtual

Hari Raya Idul Adha sebentar lagi. Traveler yang belum berkurban dan rindu berwisata bisa memesan hewan kurban secara virtual, bonus view serba hijau yang menyejukkan mata.

Kampung Pepohonan 99 yang menawarkan kurban dan wisata lewat virtual itu. Kampung pepohonan yang berada di Meruyung, Depok, Jawa Barat tersebut merupakan peternakan dan penggemukan sapi, kambing, dan domba.

Nah, untuk memudahkan mereka yang berniat untuk berkurban saat pandemi, Kampung Pepohonan menawarkan bertransaksi secara virtual.

"Bukan dagang online ya, tapi secara virtual. Pembeli bisa memanfaatkan media sosial, lewat Instagram kami, untuk melihat secara tayangan live sapi, kambing atau domba yang diinginkan," kata Nikko, manajer operasional Kampung Pepohonan 99, dalam obrolan dengan detikTravel.

Nikko tetap menyilakan calon pembeli untuk datang langsung, namun disarankan membuat janji temu lebih dahulu. "Itu untuk menghindari kerumunan," kata Nikko.

Selain memiliki kandang sapi, kambing, dan domba, Kampung pepohonan merupakan tempat wisata. Di sini traveler bisa menikmati berbagai macam tumbuhan, ngopi, atau mencicipi masakan di restoran.

"Kami gencarkan tahun ini dengan tagline wisata kurban. dengan pandemi kurban bisa tetap berjalan. yang datang langsung melihat hewan kurban harus dengan prokes yang ketat. Yang tidak datang langsung, bisa memilih hewan kurban lewat virtual," kata Nikko.

Nikko menyebut seluruh hewan kurban ditawarkan berdasarkan berat, bukan jenis sapi, kambing, atau dombanya. Per kg sapi dihargai Rp 65 ribu sedangkan kambing Rp 90 ribu.

Jangan khawatir soal ongkos kirim, Nikko menjamin hewan kurban sampai di tangan pembeli tanpa perlu membayar ongkos kirim. Bukan cuma pengiriman ke Jakarta, namun seluruh Jawa. Rupanya Kampung Pepohonan 99 memiliki kandang yang tersebar di seantero Jawa.

Pembeli juga bisa mengecek perjalanan hewan kurban yang dibeli nantinya. Armada pengiriman dilengkapi dengan GPS. Jaminan lain buat pelanggan ada garansi penggantian hewan kurban andai sapi, kambing, atau domba mengalami patah tulang atau mati saat pengiriman.

"Makanya, kami tidak menargetkan kunjungan harian di sini, tapi dari jumlah ekor yang terjual saja, rata-rata ada 20 ekor per hari, biasanya makin dekat kurban makin ramai," ujar Nikko.