Khorizi menyebut salah satu langkah untuk memperpendek masa tunggu haji adalah dengan memberangkatkan sebanyak mungkin jemaah pada satu periode haji. Untuk mendapatkan tambahan kuota itu, mau tidak mau pemerintah Indonesia harus melobi Arab Saudi.
Indonesia seharusnya menjadi negara yang mendapatkan kuota haji paling banyak sedunia pada 2020. Yakni, sebesar 231.000 jemaah, dengan rincian 212.520 jemaah reguler dan 18.480 jemaah haji khusus.
"Nah bagaimana caranya? Tentu kita terus melakukan diplomasi, koordinasi dan lobi kepada Arab Saudi agar mau menambahkan jumlah jamaah atau jumlah kuota. Tentu harus diperhatikan Muzdalifah, Mina, Arafah itu. Kalau itu tidak diperhatikan kemudian menambah jumlah jamaah yang akan menderita nanti jamaah kita sendiri," Khorizi menjelaskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khorizi pun menceritakan bagaimana haji tahun 2019 lalu. Tahun 2019 saja kalau makan, bisa berbagi. Jika tidur, bisa gantian tapi begitu mau buang hajat ngantrinya sampai 30 menit. Kalau yang masih muda tentu dia masih kuat tetapi sebagian besar jamaah haji Indonesia berusia di atas 60 tahun.
"Tentu kita akan mendorong pihak Arab Saudi untuk meningkatkan layanan fasilitas. Alhamdulillah sekarang seperti Masjid Nabawi sedang menambah kapasitasnya. Tetapi, untuk fasilitas lain tentu akan menjadi perhatian lain, bagaimana meningkatkan fasilitas lain itu, terutama untuk kamar mandi dan toilet," ujar Khorizi.
Simak Video "Video: Timwas DPR Kritik BP Haji Buntut Isu Pemotongan Kuota Haji RI"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!