Pisahkan Lift Khusus untuk Warga Jepang dan Orang Asing, Hotel Ini Dikecam

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pisahkan Lift Khusus untuk Warga Jepang dan Orang Asing, Hotel Ini Dikecam

Femi Diah - detikTravel
Selasa, 13 Jul 2021 22:16 WIB
Male forefinger (index finger) pressing on the first floor button or floor number one in elevator (lift). Mechanical engineering concept
Foto: Getty Images/iStockphoto/Zephyr18
Tokyo -

Sebuah hotel di Tokyo dikecam. Penyebabnya, memisahkan lift dengan penunjuk jalan "hanya orang Jepang" dan "khusus orang asing".

Dikutip dari Reuters, Selasa (13/7/2021), Jepang tengah menyambut gelombang awal atlet dan ofisial dari sejumlah negara sebelum Olimpiade 2020 Tokyo berlangsung. Di saat bersamaan, angka kasus COVID-19 di Tokyo juga sedang meningkat.

Olimpiade 2020 Tokyo memang dihelat mulai 23 Juli-8 Agustus, namun negara peserta mulai mengirimkan kontingen untuk adaptasi. Selain itu, sekaligus menjalani karantina sebelum benar-benar manggung di pesta olahraga paling akbar sejagat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akasaka Excel Hotel Tokyu di pusat kota Tokyo memancing polemik. Hotel itu memasang penunjuk arah yang dianggap sebagai tindakan diskriminasi, membedakan lift bagi warga Jepang dan orang asing.

Penunjuk arah itu memicu kritik keras di media sosial. Salah satu akun mencuit,"Apartheid telah dihidupkan kembali di Jepang".

ADVERTISEMENT

Akun lain menyamakan penunjuk jalan di lift itu dengan tindakan "Jim Crow" AS, sejak dijatuhkan oleh pengadilan, yang dirancang untuk mencegah orang kulit hitam memilih di Deep South AS.

"Virus itu tidak ada hubungannya dengan kebangsaan," cuit pengguna Twitter Anna.

Petinggi di hotel yang menolak disebutkan namanya menyebut tindakan itu semata-mata untuk mencegah penularan virus Corona. Dia bilang tidak ada niat untuk mendiskriminasi orang asing.

"Kami mencoba membuat tanda yang mudah dimengerti tetapi akhirnya menyebabkan kesalahpahaman," kata pejabat itu.

Dia mengatakan tanda-tanda itu telah dihapus pada Minggu pagi dan hotel sedang mendiskusikan penanda yang tidak multitafsir.

Wabah virus Corona di Jepang memang meningkat namun tidak seeksplosif negara lain. Saat ini, Jepang mencatat lebih dari 815.440 kasus dan hampir 15.000 kematian. Tokyo mencatat 614 kasus baru pada hari Minggu, hari ke-22 berturut-turut dari kenaikan mingguan.

Peluncuran vaksinasi Covid-19 di Jepang dimulai dengan lambat dan meskipun kemudian dipercepat, gangguan pasokan menjadi gangguan. Baru sekitar 28% dari populasi yang telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin.




(fem/ddn)

Hide Ads