Bantah Ade Armando, PHRI: Karantina di Hotel Repatriasi buat yang Mampu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bantah Ade Armando, PHRI: Karantina di Hotel Repatriasi buat yang Mampu

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 16 Jul 2021 12:23 WIB
Hotel Aryaduta
Ilustrasi hotel repatriasi (Foto: Hotel Aryaduta)
Jakarta -

Akademisi Ade Armando membuat penyataan yang heboh karena menyebut adanya main mata antara pemerintah dan hotel mewah. Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) pun membantahnya dengan menyebut bahwa karantina di hotel buat yang mampu membayar.

Vivi Herlambang, koordinator hotel repatriasi dari PHRI, menjelaskan bahwa WNI yang pergi ke luar negeri dan balik kembali seusai berlibur atau kegiatan lain pasti memiliki kemampuan untuk menyewa hotel karantina atau hotel repatriasi.

"Salah semua itu (pernyataan Ade Armando), ngarang sendiri. Belum pernah ditanyakan ke saya juga ke Kodam. Pengertian pendatang ke hotel itu WNA dan WNI yang mau bayar," terang Vivi dalam sambungan telepon dengan detikTravel, Jumat (16/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kalau mereka sudah mampu ke luar negeri di masa pandemi pastilah mampu karantina berbayar di hotel-hotel yang ditunjuk pemerintah. Jajan di luar kan pakai dolar, misalnya," imbuh dia.

Vivi menyebut bahwa kebanyakan traveler dari luar negeri yang datang ke Indonesia dan melakukan karantina mandiri merupakan para profesional. Beberapa di antaranya ada pula yang WNI.

ADVERTISEMENT

"Kebanyakan ekspatriat tamu kita. WNI ada lah. Boleh lah mereka ke hotel repatriasi. Ini belum pernah tanya. Kasihan namanya Indonesia jadi jelek," terang Vivi.

Vivi menambahkan bahwa harus ada penegasan bahwa hotel karantina dan hotel isolasi mandiri itu dua hal yang berbeda. Jadi, kata dia, hotel isoman adalah untuk mereka yang positif Covid-19 sedang hotel karantina tidak demikian.

"Hotel repatriasi berbeda dengan hotel isoman. Dia dikarantina yang sehabis terbang dan itu negatif. Kalau hotel isoman untuk yang positif Covid-19," kata Vivi.

"Pola pikirnya harus dibenerin ini. Hotel karantina adalah untuk tamu yang mampu membayar. Jadi bukan pelajar-TKI kita siapkan hotel repatriasi itu," tegas dia.

Sebelumnya akademisi Ade Armando bercerita mengenai masalah karantina mandiri orang yang baru pulang dari luar negeri. Menurut dia, ada kondisi main mata antara pemerintah dan hotel mewah agar orang tersebut dikarantina di hotel mewah.

"Lembaga-lembaga ini bersama hotel-hotel berbintang 5 dan 4 kompak pemanfaatan kebijakan resmi pemerintah untuk merampok mereka yang dianggap punya banyak cuan," ucap Ade Armando dalam akun YouTube CokroTV.




(msl/ddn)

Hide Ads