Gratis dan Bayar, Ini Pilihan Hotel Karantina untuk Pendatang dari LN

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gratis dan Bayar, Ini Pilihan Hotel Karantina untuk Pendatang dari LN

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 16 Jul 2021 16:20 WIB
Ilustrasi hotel
Ilustrasi hotel Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Sistem karantina bagi traveler yang baru datang dari luar negeri alias hotel repatriasi dikabarkan bermasalah karena ada main mata antara pemerintah dengan hotel mewah. Namun, jangan salah kira ya, pemerintah juga menyediakan Wisma Pademangan sebagai alternatif.

Jadi, ada dua macam hotel repatriasi yang disiapkan saat pandemi Covid-19. Pertama, hotel repatriasi dengan pelayanan kelas menengah ke atas diperuntukkan bagi ekspatriat dan WNI yang bersedia membayar. Yang kedua, hotel repatriasi gratis yang disediakan pemerintah. Ini untuk pekerja migran Indonesia dan pelajar, yakni di Wisma Pademangan di Jakarta Utara.

"Seluruh tamu yang datang di Wisma Atlet Pademangan untuk repatriasi adalah mahasiswa-TKI. Bagi mereka itu free," kata Vivi Herlambang, koordinator hotel repatriasi dari PHRI dalam sambungan telepon dengan detikTravel, Jumat (16/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika WNI yang datang dari luar negeri dan ingin memilih tempat lebih bagus, saat ini ada lebih dari 50 hotel bintang tiga sampai lima yang berpartisipasi dalam hotel repatriasi. Mereka yang melayani karantina mandiri para traveler yang kembali ke tanah air.

"Ada 64 hotel repatriasi. Sekarang lagi jatuh okupansinya. Karena keadaan Indonesia yang seperti ini dan yang datang kan berkurang drastis. Katanya ada di Bali tapi belum mulai," ujar Vivi.

ADVERTISEMENT

Vivi juga menjelaskan tingkat keterisian kamar hotel di masa sebelum PPKM Darurat. Ia menyebut bahwa di akhir tahun lalu sampai bulan Februari, pengelola hotel pernah diberi jatah tamu sebagai hotel karantina oleh pemerintah. Situasi saat ini tidak lagi sama.

"Sebelum PPKM Darurat itu lumayan. Sistemnya nggak dikasih sekarang. Dulu dari 27 Desember-Februari 2021 itu dikasih 50-100 kamar. Sekarang tamu sedikit," kata dia.

"Dulu itu sampai 600-700 orang pergi ke hotel. Sekarang 400-an orang dibagi 64. Tamunya 1.500, yang seribuan ke Wisma Pademangan," Vivi menjelaskan.

Dalam mencari tamu untuk mengisi hotel repatriasi, pengelola memang menjalin kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri. Layanan ini, kata dia, akan lebih memudahkan para ekspatriat untuk mencari tempat karantina mandiri.

"Kami bekerja sama dengan Kemenlu yang mereka meneruskannya ke dubes-dubes di luar negeri. Ada pula yang standby di bandara 64 hotel itu, satu shift 5 hotel dan ada tiga shift selama 24 jam penuh," ujar Vivi.




(msl/fem)

Hide Ads