Bisnis hotel dan restoran di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) makin megap-megap saat perpanjangan PPKM. BPD PHRI DIY mencatat hingga saat ini sudah ada ratusan hotel dan restoran yang tutup sementara.
Ketua BPD PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan situasi dunia perhotelan dan restoran di DIY semakin berat dan kritis dengan adanya PPKM Darurat. Bahkan dengan perpanjangan PKKM ini semakin membuat pengusaha pusing.
"Perlu diketahui bahwasanya saat ini sudah ada tambahan 25 hotel dan restoran yang ada di DIY menyatakan tutup sementara. Dari yang dulu ada 100 hotel dan restoran. Jadi hingga saat ini total ada 125 hotel dan restoran di DIY yang merupakan anggota kami menyatakan tutup sementara tidak beroperasi," kata Deddy saat dihubungi detikcom, Kamis (22/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, restoran dan hotel yang tutup sementara itu karena tak mampu untuk menanggung biaya operasional. Sementara pemasukan tidak ada sama sekali.
"Karena dalam kurun waktu satu bulan yaitu 3 Juli sampai 25 Juli tidak ada pemasukan sama sekali. Namun, biaya operasional tetap jalan. Contoh gaji karyawan, listrik, BPJS dan operasional yang lain," jelasnya.
Deddy bilang, rata-rata biaya operasional perhari dari hotel non bintang itu minimal sekitar Rp 1,5 juta. Sementara untuk hotel bintang minimum bisa sampai Rp 30-40 juta.
"Ini yang menjadikan kita pusing. Karena tidak ada pemasukan sama sekali. Tingkat hunian saat ini 0-6 persen masih didominasi hotel-hotel yang ada di pinggir, ada di sektor barat, timur, selatan, utara. Di tengah ini tingkat okupansi sangat rendah," katanya.
Ancaman PHK masal
Lebih lanjut, kondisi ini juga berpengaruh terhadap lapangan pekerjaan. Ancaman PHK terus mengintai karyawan yang bekerja di sektor perhotelan dan restoran. Dari data PHRI DIY, tak kurang ada 33 ribu karyawan hotel dan restoran. Sebagian bahkan sudah dirumahkan dan di PHK.
"Menurut data kami ada 33 ribu kurang lebih. Dan dampak ini cukup luas yakni adanya yang ditambah dirumahkan dan juga PHK. Tapi data pasti kami belum bisa menyampaikan, karena kami baru meng-collect dengan teman-teman," ungkapnya.
Deddy sadar, kebijakan perpanjangan PPKM ini diambil untuk menekan laju penularan COVID-19. Namun, ia juga meminta pemerintah agar mencarikan solusi bagi pengusaha hotel dan restoran.
"Kami mohon, kebijakan pemerintah akan kami turuti tapi kami butuh solusi. Kami masih mempunyai semangat untuk berjuang melawan pandemi ini dan melawan situasi dan kondisi saat ini. Namun, kami tidak bisa sendiri. Kami butuh solusi dari pemerintah," pungkasnya.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan