Singapura menjadi negara pertama di Asia yang menyebut siap damai dengan COVID-19. Namun, Negeri Singa itu kembali lockdown setelah ada cluster baru.
Kabar ditutupnya Singapura atau lockdown kembali terjadi setelah ditemukannya cluster COVID-19 baru di kawasan pelabuhan dan karaoke Jurong. Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Jumat (23/7/2021), lockdown pun kembali dilakukan selama satu bulan ke depan seperti dikutip dari Sydney Morning Herald.
Penutupan kembali Singapura itu dilakukan setelah terjadi peningkatan kasus berskala besar sejak yang terakhir 11 bulan lalu. Tercatat, ditemukan 182 kasus infeksi baru pada hari Selasa kemarin (20/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil, Pemerintah kembali mewajibkan restoran untuk take-away tanpa membolehkan dine-in atau makan di tempat. Venue indoor seperti gym ditutup, termasuk membatasi kegiatan berkumpul maksimal dua orang saja.
Kebijakan lockdown ketat kembali itu disebut kontra produktif, dengan wacana Singapura yang ingin berdamai dengan COVID-19 beberapa waktu lalu.
"Beberapa orang juga bertanya mengapa kami mengetatkan aturan, sementara kami berencana untuk berdamai dengan COVID-19," ujar Menteri Industri dan Perdagangan Singapura, Gan Kim Yong.
Yong berujar, bahwa rencana Singapura untuk berdamai dengan COVID-19 tetap tak berubah. Di satu sisi, Pemerintah terus menggenjot tingkat vaksinasi.
"Kebijakan kami tak berubah. Hanya ketika kami menggarisbawahi rencana untuk berdamai dengan COVID-19, kami juga menekankan perlunya meningkatkan tingkat vaksinasi sekaligus menahan laju infeksi COVID-19 untuk melindungi orang yang belum divaksin. Khususnya orangtua," sambungnya.
Namun, kini Singapura kembali mengetatkan aturan lewat pembatasan fase dua yang mulai diberlakukan hari Kamis kemarin (21/7) hingga 18 Agustus mendatang.
Walau begitu, Singapura tetap mengejar target vaksinasi masal dua pertiga warganya pada hari Kemerdekaan Singapura tanggal 9 Agustus nanti.
(rdy/fem)
Komentar Terbanyak
Banjir Bali, 1.000 Hektar Lahan Pertanian per Tahun Hilang Jadi Vila
Belum Dibayar, Warga Sekitar Sirkuit Mandalika Demo-Tagih ke ITDC
Warga Harap Wapres Gibran Beri Solusi Atasi Banjir Bali