Tak sedikit cerita miring seputar hotel karantina. Namun, cerita berbeda dituturkan oleh para pekerja Samoa yang menjalani karantina di hotel Australia.
Di tengah pandemi, karantina menjadi syarat masuk suatu negara hingga menjadi momok. Tak jarang traveler yang protes atau ngomel ketika harus menjalani karantina.
Hanya saja, agaknya hal itu tak berlaku untuk para pekerja Samoa yang tengah menjalani karantina di hotel Australia. Dikutip detikTravel dari berbagai sumber, Sabtu (24/7/2021), vibe positif malah disuarakan oleh mereka.
Dari hotel karantina mereka di Hobart, Australia, sekelompok pekerja Samoa itu malah mengungkapkan rasa terima kasih lewat sebuah lagu bertajuk 'U'a Fa'afetai, u'a malie mata e va'ai dalam bahasa mereka.
Lagu itu bermakna ucapan terima kasih. Momen tak biasa itu terekam pada 18 Juni lalu oleh seorang bernama Dennie Teniseli.
Para pekerja Samoa itu menyanyikan lagu tersebut sebagai bentuk terima kasih pada angkatan bersenjata Australia, polisi dan pemerintah setempat atas usaha mereka untuk meredam kurva COVID-19.
Sejak Maret 2020, Australia memang menutup perbatasannya. Dengan pengecualian untuk 1.500 orang dari kepulauan Pasifik yang bekerja di sektor peternakan Australia.
Khusus bagi warga Kepulauan Pasifik, diwajibkan menjalani karantina lebih dulu sebelum diperbolehkan masuk ke negara bagian Victoria tersebut untuk bekerja.
Simak Video "Video: 4 Orang Tewas Akibat Banjir di Australia, 50 Ribu Warga Terisolasi"
(rdy/fem)