Penampilannya yang berbeda dengan kecoa dan kelabang pada umumnya, membuat Jepang memasukkan hewan ini dalam lindungan hukum. Seperti apa sih serangga ini?
Diberitakan SoraNews, Rabu (28/7/2021), Kementerian Lingkungan Jepang telah menempatkan tiga spesies langka artropoda asli Okinawa di bawah perlindungan hukum langsung hingga 30 Juni 2024.
Di bawah hukum Jepang, penangkapan, pembunuhan, distribusi, ekspor, atau tampilan tidak sah dari spesies ini selama jangka waktu tersebut bakal diancam hukuman penjara hingga lima tahun atau denda hingga 5 juta yen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perlindungan khusus itu dimaksudkan untuk menyelamatkan spesies artropoda tersebut dari kepunahan. Selain itu, bisa memudahkan para ilmuwan untuk mempelajarinya di alam liar.
Adapun spesies yang dilindungi itu adalah dua kecoa dan satu kelabang. Terkesan biasa saja atau geli, kan? Namun saat kamu melihat warnanya, akan jatuh hati. Cantik dan beda!
Berikut 3 spesies artropoda yang dilindungi di Jepang:
1. Eucorydia miyakoensis (nama Jepang: kecoa Benieriruri)
Kecoa ini hanya mendiami hutan di Pulau Miyako Prefektur Okinawa. Eucorydia miyakoensis baru-baru ini tercatat sebagai spesies baru dalam sebuah artikel ilmiah pada bulan Juni.
Spesies ini mudah dikenali dengan pola sabuk oranye terang di sayapnya. Saat ini, tidak banyak yang diketahui tentang kebiasaannya selain fakta bahwa ia tumbuh subur di humus (tumbuhan dan hewan yang membusuk) di tanah hutan.
2. Eucorydia donanensis (nama Jepang: kecoa Usuobiruri)
Eucorydia donanensis diidentifikasi sebagai spesies yang baru ditemukan di Pulau Yonagumi kecil (rumah bagi titik paling barat yang berpenghuni di Jepang) dalam artikel November 2020. Ia memiliki perut ungu dengan pita merah opium redup menutupi sayapnya.
Jantan seharusnya bisa tumbuh sedikit lebih besar dari E. miyakoensis. Sama seperti sesama anggota genusnya, ia juga hidup di humus di lantai hutan.
3. Scolopendra alcyona (nama Jepang: Ryujin lipan)
Lipan atau kelabang sebenarnya tidak diklasifikasikan secara ilmiah sebagai serangga (meskipun mereka berbagi filum Arthropoda yang sama dengan arakhnida dan krustasea). Scolopendra alcyona telah diamati di beberapa pulau, termasuk Pulau Kume dan Pulau Tokashiki di dekat Pulau Okinawa utama, serta Pulau Iriomote dan Pulau Ishigaki lebih jauh ke selatan.
Scolopendra alcyona panjangnya sekitar 19 cm yang juga menjadikannya yang terbesar di Jepang. Yang paling menarik, pada April 2021 ia ditetapkan menjadi kelabang amfibi ketiga di dunia, menjalani gaya hidup semi-akuatik di sungai hutan.
Julukan spesies alcyona berasal dari sebuah cerita dalam mitologi Yunani di mana seorang wanita bernama Alcyone dikutuk oleh para dewa dan berubah menjadi halcyon, atau kingfisher. Kaki kelabang memiliki warna yang mirip dengan burung ini.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum