Penelitian Balai Arkeologi Papua di Bukit Khulutiyauw, Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura berhasil menemukan cangkang kerang laut jenis bivalvia.
Cangkang kerang laut ini ditemukan dalam survei di permukaan Bukit Khulutiyauw sebelah selatan. Cangkang kerang laut ini ditemukan bersama tulang binatang, cangkang siput danau, dan pecahan gerabah.
Cangkang kerang, cangkang siput danau, dan tulang binatang pada masa lalu merupakan sisa makanan manusia penghuni Situs Khulutiyauw.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Temuan ini menunjukkan variasi jenis bahan pangan yang mereka konsumsi. Selain itu, penemuan cangkang menunjukkan jenis aktivitas mereka dalam memperoleh makanan serta pembagian kerja.
Tulang binatang menunjukkan bahwa pada masa lalu, para penghuni Bukit Khulutiyauw hidup berburu. Ya, sebelah selatan Bukit Khulutiyauw berupa savana tempat hidup tikus tanah, kanguru, burung kasuari, dan biawak atau soasoa.
Berburu dilakukan oleh laki-laki. Ditengarai karena tingkat kesulitan lebih tinggi, membutuhkan pengetahuan, teknik, dan jangkauan area berburu yang luas.
Siput danau diperoleh di perairan danau, cara mendapatkannya cukup mudah, tidak jauh dari pemukiman sehingga siput ini banyak dicari oleh anak-anak dan perempuan.
Adapun cangkang kerang laut menunjukkan bahwa pada masa lalu mereka tidak hanya beraktivitas di kawasan Danau Sentani, tetapi daya jelajahnya hingga menjangkau pesisir pantai.
Sebelah timur Danau Sentani terdapat Teluk Youtefa, sedangkan bagian barat terdapat Teluk Tanah Merah.
Perairan Danau Sentani selain sebagai sumber makanan tetapi juga sarana transportasi, Danau Sentani terhubung dengan laut melalui Sungai Jaifuri.
Diperkirakan juga, kerang laut dibawa dari pantai kemudian dibarter dengan komoditas danau misalnya gerabah, kapak batu dan manik-manik.
Cangkang kerang laut berwarna putih, hal ini menunjukkan cara memasaknya dengan direbus. Cangkang kerang laut ini ditemukan bersama pecahan gerabah jenis periuk.
====
Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol