Atlet dan ofisial di Olimpiade 2020 Tokyo diminta untuk mengheningkan cipta dalam peringatan bom atom Hiroshima. IOC belum merespons.
Dikutip dari Insider, pemerintah kota Hiroshima dan gerakan advokasi yang diinisiasi oleh mantan wali kota Hirishima Tadatoshi Akiba menyerukan agar ada momen mengheningkan cipta untuk bom Hiroshima pada Jumat pukul 8.15 pagi. Itu bertepatan dengan tanggal dan waktu AS menjatuhkan bom di kota itu pada tahun 1945 saat Perang Dunia II.
Seruan itu sebagai aksi dukungan untuk hibakusha, penyintas dan korban bom atom yang dijatuhkan di Jepang, termasuk 22.000 warga Korea Selatan yang bekerja di Hiroshima dan Nagasaki pada saat itu. Pemerintah Hiroshima memang secara tradisi menggelar Upacara Perdamaian setiap tahun untuk memperingati hilangnya 140.000 nyawa dalam serangan oleh AS tersebut.
Permintaan itu disampaikan oleh Wali kota Hiroshima Kazumi Matsui melalui surat tertanggal 28 Juli kepada Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach. Isinya, dia meminta agar para atlet dan ofisial bergabung dalam upacara tersebut dengan mengheningkan cipta.
Matsui menyebutnya sebagai cara agar atlet dan ofisial bisa "menyentuh realitas apa yang terjadi di Hiroshima,".
Akiba juga membuat petisi online dan telah mengumpulkan lebih dari 16.000 tanda tangan sejauh ini.
"Keheningan 6 Agustus pasti akan dikenang oleh anak cucu sebagai tonggak kenangan untuk transmisi aktif perdamaian dari Olimpiade," tulis Akiba dalam petisi.
Pada 16 Juli, presiden IOC Bach mengunjungi Hiroshima. Di Jepang, kota ini dianggap sebagai tanah suci. Kunjungan tersebut memicu pro dan kontra. Setidaknya, 70 ribu orang menentang perjalanan Bach.
Kunjungan Bach itu dianggap menodai reputasi gerakan perdamaian nuklir, apalagi Olimpiade 2020 Tokyo tetap diadakan di Jepang saat pandemi Covid-19 belum usai.
Pada konferensi pers bersama IOC dan Tokyo 2020 pada hari Senin, juru bicara IOC Mark Adams mengatakan bahwa presiden Olimpiade Bach akan segera memberikan tanggapan penuh atas permintaan surat Wali kota Matsui.
Simak Video "Mengintip Proses Membuat Perhiasan Perak di Yogyakarta"
(fem/ddn)