Salah satu orang super kaya yang Co-founder Google, Larry Page, bisa dengan mudah masuk ke Selandia Baru. Padahal negara ini masih menutup perbatasannya untuk orang asing.
Melansir Daily Mail, Kamis (5/8/2021), Larry ke Selandia Baru selepas berkunjung ke Fiji. Pemerintah mengamininya dan diketahui bahwa anak pentolan Google itu memerlukan perhatian medis yang mendesak.
Larry telah menghabiskan pandemi dengan mengasingkan diri ke Fiji. Ia bersama anaknya yang berumur 12 tahun dan karena kejadian tak terduga harus mencari izin khusus masuk ke Selandia Baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdana Menteri Negeri Kiwi, Jacinda Ardern, menghadapi reaksi keras akibat izin yang dikeluarkan untuk Larry dan anaknya itu menyeberang perbatasan. Sementara, saat ini masih diberlakukan pembatasan ketat untuk menghentikan laju penyebaran Covid-19.
Kepala Imigrasi Selandia Baru, Kris Faafoi, mengatakan kepada wartawan bahwa Larry telah meminta pengecualian. Permintaan ini untuk memastikan putranya mendapatkan perawatan yang diperlukan.
Menteri Kesehatan Selandia Baru Andrew, pun dicecar saat rapat di parlemen. Dia mengatakan siapa pun yang menerima perawatan dianggap membutuhkan perawatan segera dan tidak dapat diperlakukan secara lokal.
Baca juga: Travel Bubble New Zealand-Australia Disetop! |
Salah satu petugas tinggi otoritas imigrasi, Nicola Hogg, mengatakan kepada AFP bahwa Larry memenuhi persyaratan yang relevan untuk disetujui masuk ke Selandia Baru.
"Larry bukanlah penduduk tetap. Kewarganegaraan adalah masalah bagi Departemen Dalam Negeri. Karena alasan privasi, kami tidak dapat berkomentar lebih jauh," terang dia.
Namun menurut Stuff, Kementerian Bisnis, Inovasi dan Tenaga Kerja Selandia Baru mengatakan Page termasuk penduduk tetap. Page dan anaknya dievakuasi ke Selandia Baru melalui jalur udara. Orang terkaya itu langsung mengikuti karantina sementara anaknya langsung masuk rumah sakit.
![]() |
Larry mendirikan Google dengan Sergey Brin pada 1990-an dan terdaftar oleh Bloomberg sebagai orang terkaya keenam di dunia. Kekayaan yang dilaporkan sebesar USD 121 miliar.
Dia diketahui telah menghabiskan waktu berbulan-bulan di Fiji selama pandemi Corona, sebagian besar di Pulau Tavarua. Miliarder itu juga dikabarkan membeli satu pulau di Kepulauan Mamanuca di negara itu, kata orang dalam.
Tak hanya berlibur, Larry juga menggunakan jet pribadinya untuk menyalurkan persediaan medis Covid-19 ke Fiji pada bulan Juni. Saat itu adalah gelombang kedua pandemi mewabah di negara ini.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!