Bali bakal menerapkan konsep pariwisata sehat pasca-pandemi COVID-19. Desa wisata nantinya akan dijadikan sebagai ujung tombak dalam penerapan konsep baru itu.
"Jadi bagaimana desa-desa wisata kita dijadikan ujung tombak untuk pariwisata sehat," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa kepada detikTravel, Jumat (6/8/2021).
Desa wisata dipilih dalam penerapan pariwisata sehat karena menjalankan konsep sapta pesona. Konsep tersebut terdiri dari keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan dan kenangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Astawa menuturkan, pihaknya telah mempelajari preferensi wisatawan yang datang pasca-pandemi. Mereka diprediksi akan cenderung memilih tempat-tempat yang terbuka.
Selain itu, wisatawan juga bakal lebih peduli dengan persoalan kesehatan. Sehingga yang dibangun di Bali nantinya adalah pariwisata yang sehat dengan menerapkan cleanliness, health, safety and environment (CHSE).
Menurut Astawa, saat ini di Bali terdapat sebanyak 179 desa wisata. Ada pula satu desa wisata yang masih perlu diregulasi oleh pihak kabupaten.
"Jadi yang sudah resmi berstatus desa wisata kini terdapat sebanyak 179. Tentu ada kategori maju, ada mandiri dan yang baru berkembang. Belum semuanya lah seperti (Desa Wisata) Penglipuran. Jadi ada yang masih baru mulai berkembang," terangnya.
Karena masih ada desa wisata yang baru mulai berkembang, pihaknya bakal menyiapkan agar desa wisata tersebut bisa lebih baik. Diharapkan desa wisata yang baru berkembang dapat memperbaiki diri secara pelayanan maupun tata kelola.
"Jadi bagaimana produk (wisata) yang dijual harus cantik pelayanannya, harus berkualitas, tata kelolanya juga harus kita benahi," terang Astawa.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda