Hawaii Krisis Air, Turis Jangan Datang Dulu Deh

Hawaii punya masalah lain di samping pandemi. Perubahan iklim yang terjadi di dunia menyebabkan Hawaii kekurangan air.

Maui adalah pulau terbesar kedua di Kepulauan Hawaii. Maui sendiri telah populer sebagai tempat wisata musim panas andalan Hawaii.

Namun tahun ini semuanya begitu berat. Karena saking panasnya, awan hujan jarang terlihat. Ini jelas menjadi masalah bagi penduduk setempat.

Dilansir dari Washington Post, kondisi kekeringan ini berlanjut dan menyebabkan beberapa kabupaten kekurangan air. Saking iritnya penggunaan air, penduduk Maui akan didenda sampai USD 500 atau sekitar Rp 7,1 jutaan jika mereka menggunakan air untuk kegiatan tidak penting.

Kegiatan seperti mencuci mobil atau menyiram rumput masuk dalam daftar tidak penting. Tentu saja, ini ditolak oleh penduduk setempat. Warga lokal menyebut bahwa yang harus disalahkan adalah industri pariwisata.

Penduduk mengatakan bahwa mereka mengorbankan semua sumber daya sementara konsumsi dari hotel dan industri pariwisata sebagian besar tidak terkendali. Penduduk mengaku lelah "melayani" turis.

"Berhenti datang ke Hawaii. Mereka memperlakukan kami seperti warga kelas dua, kami tidak menggunakan air demi memberi makan pariwisata yang berlebihan," cuit seorang mantan anggota parlemen negara bagian Kaniela Ing di laman akun pribadinya.

Cuitan ini mendapat banyak respon dari penduduk Hawaii. Ternyata tak sedikit netizen yang mendukung pemikirannya. Namun pejabat daerah menolak kritik yang menghubungkan kekurangan air dengan pariwisata.

"Jika tidak ada turis di pulau ini, kita masih akan mengalami kekurangan air tahap 1 Upcountry," kata direktur pasokan air Kabupaten Maui, Jeff Pearson.

Pembatasan ini telah dilakukan sejak 2 Juli lalu. Peraturan ini berlaku untuk semua orang yang ada di sana.

"Karena kekeringan orang harus menghemat aur, tak peduli apakah ia pengunjung atau penduduk," ucapnya.

Belum juga lepas dari genggeman pandemi, Hawaii harus melepas turis sekali lagi demi air. Semoga cepat turun hujan ya, Maui!